Minggu, 24 Juni 2012

The Dutch House 16

The Dutch House                                         Episode 16
                            JALAN-JALAN (2)

    Hehe.. hai! Masih bersamaku, Brady! Kami mau ke Cake Gallery! Karena Ice Cream Art’s dekat dengan Cake Gallery, kami hanya berjalan kaki sekitar 30 meter, dan tada! Yuhu.. yummy.. perutku sudah siap untuk menggiling, hei, tapi.. belakangan ini.. aku tak pernah melihat ‘benda’…yah.. tak apa lah..
    “Disitu saja! Kita bisa melihat Green Park!” usul Soo Jung, kami pun meluncur ke sana, dan seorang pelayan datang dengan 2 buku menu dan buku catatan.
    “Aku ini!” “Ah! Aku duluan!” “Hei! Ini lebih enak!” “Aku tak suka rasa itu!” dan…. “Ehem!” seseorang berdehem, ah.. itu pelayannya.
    “Bila sudah, mohon dibawa ke kasir…” katanya sopan, kami hanya mengangguk tanda ‘iya’
    “Brady! Catat! Aku pesan Chocolava Jumbo CupCake!” kata Soo Jung
    “Kalau aku, Fruity with mango sauce!” hh… dasar, Mitsu adalah seorang vegetarian.
    “Aku ini saja! Blueberry ChocoBerry Vanila Cake!” kataku, dan aku pun mencatat semua pesanan.
    Aku pun berlalu, menuju kasir, dan memberikan pesananku tadi, kami disuruh menunggu sebentar.
    Kami makan cake itu dengan ‘membabi buta’, karena kami belum sarapan. Yang paling ‘membabi buta’ adalah Mitsu, kemarin pada saat pesta, dia hanya bermain, tak makan apapun!
    Setelah membayar, kami ke Candy’s Sweet, surga permen.. di Candy’s Sweet, ada banyak sekali jenis permen! Mulai dari bubblegum, bulk candy (terbungkus dan tidak), gummy candy, Lolipop, jelly beans, candy bars, Jawbreaks, Hard Candy, Licorice, sours candy, cokelat, candy bars, wuiih banyak deh! Kalau pecinta permen, kesinilah tempatnya! Dan tempatnya special sekali! Ada tempat permen yang seperti pipa itu, ada yang di kotak kaca, ada yang masukkan koin, lalu secara acak dapat..
    Kami langsung masuk ke Candy’s Sweet, disana tidak hanya anak-anak, tapi remaja pun ada, aku langsung ‘terbang’ ke BUBBLEGUM, aku memilih, kegunaannya macam-macam, ada yang untuk memperkuat gigi, ada yang untuk dikunyah, ada yang untuk ditiup, sedangkan Soo Jung ke tempat BULK CANDY, ia pecinta permen emut, sedangkan Mitsu sudah membawa keranjang! Dan isinya pun sekitar 7 buah permen (bungkusan besar)!
    Aku beli satu pack permen karet kunyah, rasa Original, satu bungkus kecil Licorice, dan satu bungkus medium Jelly Beans rasa Original , sedangkan Soo Jung beli 3 pack Bulk Candy, dan jenisnya pun berbeda-beda, sedangkan Mitsu hampir membeli semua jenis permen disini! Soo Jung hanya terpaku melihat Mitsu membawa 2 keranjang dorong ukurang 29-30 cm 
    Mitsu menggendong 2 bungkus kantong belanja ekstra besar! Sedangkan aku hanya 1 dan Soo Jung menenteng 1 bungkus medium kantong belanja, pada saat berjalan menuju Chicken Famous, aku melihat wanita itu lagi, wanita yang dirumahku, mengintip dari jalan sempit, aku kaget sekali, keringat dingin bercucuran, entah, kenapa ia kelihatan sedih? Aku langsung bilang kepada Soo Jung, “Umm, kita ke Waroeng Indonesia saja ya..” dan Soo Jung dan Mitsu mengangguk.
    “Wah, apa ini? Waah..” kataku kagum, memang benar, disini terasa ‘Indonesia’ sekali, musik jawa, dengan perabotan Jawa, dipadukan dengan tari kecak dari Bali, kami melihat ada 3 tempat kosong, seharusnya itu 4 kursi, tapi ada yang duduk disitu, dan Mitsu menyapanya.
    “Hai! Kamu sendirian?” Tanyanya dengan bahasa Belanda, apakah anak itu bisa? Yah, nanti saja kita lihat…
    Anak itu hanya mengangguk, dan meneguk minumannya, dia mengacungkan jempolnya ke samping, ke kursi kosong itu, Aku, Mitsu, dan Soo Jung hanya diam saja, sampai anak itu berkata.
    “Monggo..”, kami tambah binggung, aku tengok kiri, dan kanan, tak ada bangku kosong lagi.. ya sudah, aku akan duduk disitu.
    Kami duduk disitu, lalu memanggil pelayang, di Waroeng Indonesia tak hanya makanan & minuman, cemilan, dan aksesoris pun ada!
    Lalu, aku memesan Rawon dan Dawet, Soo Jung dan Mitsu nasi Pecel dan Wedang Ronde, dari tadi, kami hanya diam saja.. yah, bagaimana lagi, anak itu mungkin anak Indonesia.. lebih tepat Jawa.. anak itu pun berkata lagi.
    “Aku Ambarningsih Candana, panggilannya Ningsih…” katanya sambil tersenyum, kami langsung memperkenalkan diri masing masing, sampai Mitsu memberi Ningsih satu pack permen  Licoricenya.
    Huaaa.. walaupun bertemu sekali.. bertemu wanita itu, tak apa lah.. lagipula aku dapat teman lagi! Hehehe..
    TO BE CONTINUED….

Jumat, 13 April 2012

The Dutch House 15

The Dutch House                                         Episode 15

                                     Sekali lagi…

            “Huaaah…”, aku menguap, ahh sudah pagi! Dan kulihat sekitarku, hei! Kaki saudaraku, Tommy, di perutku! Ah sakit sekali!

            Kutaruh kaki Tommy pelan pelan, lalu ku pergi kedapur, suara tawa nenek, ibu, dan bibi terderngar.

            “Mama.. selamat pagi!” kataku, tapi… nah, mulai tak enak, tak ada orang disitu, kucari, ternyata mereka masih tidur, ah, lebih baik aku keluar saja, kulihat paman pengantar Koran menyapa “Hai, Brady! Pantas saja, rumahmu sepi!”

            Aku merogoh saku celanaku, ah masih ada 30 Euro tapi.. recehan semua, tenang.. di.. ahh! Aku lupa! Itu di rumah mengerikan bin…aakkh! uang yang diberi Mama dan Ayah! Huaaaa.. ya sudahlah… Tapi.. untuk apa ini? Beli….umm ah! Lebih baik, beli es krim itu saja!

            “Es Krim!” kuberteriak, mobil pengangkut es krim itu berhenti, dan muncul wajah bertanya kepadaku “mau beli apa?”.

            “Ada apa saja?” dan sebelum kuselesaikan, wanita itu memberiku menunya, “ah ini saja, Triple Ice Cream, tapi.. apa saja rasanya?” kuberikan uang 30 Euroku kepadanya, dan ia menjawab “Ini paling diminati, dalam satu cone, ada kacang pitasio, vanilla, dan cokelat!, 3 tumpukan! Dan diberi saus stoberi!”, sambil dia berkata seperti itu, aku mengelus perutku, ternyata, ia belum selesai bicara.

            “didalam es krim pistasionya, ada kacang hazelnut, dan didalam es krim vanilla, ada chocochips! Bila kamu beli Triple Ice Cream dan Choco Hazelnut Ice Cream di Ice Art’s, kamu akan dapat diskon!”, wah, orang ini begitu membuat perutku ingin digiling!

            Aku mendapatkan es krim ku, lalu ia pun telah menancap gasnya, mmm.. benar kata kakak itu! Ada kacang hazelnut yang telah dicincang kasar! Dan rasanya pun, tak terlalu aneh!

            “kau beli dimana?” Tanya Soo Jung tiba-tiba, “a-aku beli di Ice Cream Art’s.. tapi, yang mobil keliling!” jawabku

            “Asik! Ayo! Kita ke Ice Cream Art’s!” ajak Mitsu, “Hey! Uang siapa?” tanyaku.

            “Huahahaha… akan kutraktir! Karena kau kan baru saja ulang tahun…”jawab anak Jepang itu.

            “Aku?” Tanya Soo Jung, “Tentu saja!!”, tapi.. dari belakang, Mama menghadang, “Hei! Mau kemana?”

            “Kami mau ke Ice Cream Art’s..” jawabku, “Ah, kalau begitu, akan kuantarkan.., Brady, uang yang kuberi?” “Habis.. hehe..” jawabku bohong.

            Kami menggunakan mobil ke sana, setelah sampai, Mama memberiku uang 70 Euro, yup! Tempatnya seperti di fleezer!, laantainya putih, diberi semacam, sterofoam yang dicuil, sampai benar benar kecil, wuhuu..

            “Pesan apa?” tanya pelayannya, “Aku… Ice Cream Pistachio Caramel Hazelnut With Avocado Fload!” itulah pesanan Soo Jung

            “Umm aku…Ice Cream Chocoly Berry Marshmallow!!” itulah pesanan Mitsu

            Dan aku??? “aku..Choco Almond with Vanilla and Cashew nut!!!”  kataku sambil menunjuk gambar menu.

            “Mohon tunggu 5 menit!” dan kami pun mencari tempat, Ice Cream Art’s memang surga pecinta es krim! Seluruh rasa, mulai dari Vanila, Cokelat, orang sering menyebut rasa ini Butter Pecan, kalau artinya mungkin selai kacang.. lalu Neapolitan, Chocochips, Cookies, lalu.. ah! Banyak!

            “Setelah ini, bagaimana kalau kita ke Cake Gallery? Katanya, enak lho!” tawar Soo Jung, biasa.. anak baru dapat uang jajan.. meng- traktir anak, tapi.. kalau sedang tak punya, pasti bilang “minta ya…?” hehehe…..

            Ya, hari ini, kami akan mencicipi masakan di seantreo pertokoan makanan disini! Mulai dari, Candy’s Sweet, Ice Cream Art’s, Cake Gallery, Chicken Famous,Corn Lover, menyediakan makanan dari jagung! Aah! I love Corn! dan Mistu menemukan restoran Jepang terkenal disini, Aji No Moto! Artinya Rasanya…tak bohong aku!

            Dimulai tadi dari Ice Cream Art’s… Cake Gallerynya besok ya… sepertinya, mulutku mulai capek bercerita…

            TO BE CONTINUED…..

Sabtu, 07 April 2012

The Dutch House 14


The Dutch House                                Episode 14
                            Sekali lagi…

          Hari ini, sudah jam 20.00… saudaraku mulai berkemas untuk pulang, begitu juga Mary, Ayah, dan Mama… tapi mereka akan pulang ke rumah sakit..
            Kupikir, aku sudah sehat…. Pada jam 20.30, kurasakan perutku seperti ditusuk jarum, sakit sekali… Kucoba memanggil nenek, ah… ternyata teriakanku hanya bisa terdengar dihatiku, kucoba lagi, ya… yang berteriak adalah hatiku, aku tak bisa.. karena sakit ini begitu mencekamku…
            Kupaksakan untuk berjalan ke toilet, tapi, begitu keluar kamar, hatiku rasanya tak enak.. kulihat lorong gelap, di ujung lorong itulah toiletnya berada…
            “…..dy?...” suara yang memanggilku terdengar jelas, walaupun putus….
            “..rady?....”, apakah itu nenek? Kutengok kekanan, kekiri.. tak ada seorang pun disitu.
            Karena kutakut, kumasuk lagi, ternyata.. suara itu berasal dari cermin di kamarku, “…rady?....”, suara itu semakin mencekam, dan mencekam, rasa sakitku berganti rasa takut, takut sekali..
            “…Brady….”, suara itu semakin seperti ketakutan, kucoba untuk menutup telingaku, walaupun telah kututup, suara itu tetap terdengar, dan kudengar langkah kaki seseorang yang diseret, pintu kamar dibuka perlahan, aku telah siap dengan mautku…
            “cucuku? Kenapa kau berteriak? Apakah kau sakit?”, aah… itu nenek, kupeluk nenek, dan menjawab “aku takut…”, tapi, ia tak menjawabku sama sekali…
            Nenek membawaku ke ruang keluarga, disana ada kakek, ada saudaraku, Freddy, dan paman, aku dipeluk kakek, mungkin karena sudah lama tak bertemu lagi, ia begitu senang bertemu diriku…
            Tiba-tiba, lampu mati… apakah pesta? Oow… benar! Nenek membawakan sepiring besar jagung bakar, kakek membawakanku  4 batang es krim rasa mangga, itulah kesukaanku… dan Freddy memelukku, aku dan Freddy begitu dekat, lebih dekat dari aku dan Mary.. aku baru ingat, hari ini adalah ulang tahunku… aku sudah berumur 16 tahun sekarang…
            Ketika kubercanda tawa, gorden jendela rumah nenek seperti tertiup angin, kakek berkata “apakah itu kau, Susan?” sambil mendekati gorden
            “ibu, ini Susan! Freddy! Ini Bibi!” nenek dan Freddy langsung mendekat, dan tersenyum.
            Angin itu masuk dan berputar putar, anehnya, kertas, atau apapun tak ikut terbang, hanya kelopak mawar yang berputar mengelilingi ruangan itu
            “n-nenek… a-a-aku….t-takut..” kataku gemetaran karena angin itu mendekatiku.
            Nenek, Freddy, dan Kakek hanya tersenyum, dan angin itu telah tepat di samping telinga kananku, aku sepeti terbawa ke dunia lain, angin itu bernyanyi untukku…
            Entah kenapa aku bisa bilang “Bibi?” dari mulutku, angin itu lalu menghilang… apakah ia yang memanggilku dari cermin?
            Nenek dan Kakek kembali kepadaku, Freddy pun langsung mencairkan suasana, ia pandai bercanda… sejak ia masuk Teater di sekolahnya, apapun ejekan yang masuk ke telinganya seperti tak terdengar, ia pun suka bercanda, tapi yang tak menyinggung hati.
            Ternyata, waktu telah menunjukkan pukul 23.30, sebentar lagi, tengah malam, tapi.. entah kenapa saudaraku datang lagi kemari, ah, mungkin, ini rencana Nenek, Freddy, dan Kakek, termasuk keluargaku, dan 2 sahabatku..
            Sudah pukul 03.00 dini hari, tapi, kami masih bercanda ria, beberapa telah terlelap di kursi, dan di kasur, kasur kamar yang kutempati dipindah ke ruang keluarga, kasurnya memang besar dan empuk sekitar, 2 meter, besar kan?, Mary, Soo Jung, Mitsu, aku, dan, beberapa saudaraku bermain dakon, permainan dari Indonesia, seru sekali! Nenek mempunyai papan dakon 3 dan bijinya banyak sekali, ada biji semangka, ada batu, ada biji labu yang dikeringkan, dan biji sawo, pemberian, anaknya Jane yang selesai bertugas dari Indonesia, Bibi Jane juga memberi 2 buah bola bekel, dan pit-nya, sejenis logam yang dibentuk khusus untuk permainan bola bekel itu.
 sampai jam 05.15, kami terlelap semua… ah, hari ini, adalah hari yang begitu menyenangkan!

TO BE CONTINUED

Selasa, 03 April 2012

Puisi : Indonesia, Menjual atau Dijual & Siapa Penjaga Budaya Indonesia?

hehehe, selamat membaca!
maaf kalau merusak mata..



INDONESIA, MENJUAL ATAU DIJUAL?

Kucoba beradaptasi dengan negaraku ini
Semakin kacau dan remuk
Bukannya rakyat kecil semakin sedikit,
Tetapi semakin banyak, yang mengeluh
Tentang mahalnya hidup
Di pasar,
Lebih dari 20 orang mengemis
Di bus, kuhitung,
Lebih dari 10 orang mengamen
Belum lagi budak indonesia
Tenaga kerja wanita yang dilecehkan
Dikucilkan,
Hingga diremehkan
Negara Malaysia butuh budak,
Indonesia mengirim
Apakah Indonesia menjual budak?
Tenaga rakyat yang dijual!
Mereka, para pejabat tinggi,
Tak pernah merasakan beratnya hidup
Kini korupsi merajalela di negara tercintaku
Dimana Ludruk? Wayang beber?
Apakah anak gaul jaman sekarang
Tahu kebudayaan kita itu?
Angklung jangan dijual!
Jangan memainkan tenaga orang,
Kau sudah diberi Tuhan, hidup yang enak
Tapi, apakah kau pernah bersyukur?
Apakah kau pernah menghitung,
Berapa kali kau mengeluh?
Budaya kita hampir punah,
Budak kita hampir tak berdaya…
Pernahkah kalian memikirkan itu?

APRIL, 03, 2012                                                                                          MUTIARA ADIPARAMYTHA
   13.22 SIANG








SIAPA PENJAGA BUDAYA INDONESIA?

Kulihat acara televisi,
Dan berpikir, kenapa tak ada acara budaya?
Begitu banyak budaya kita,
Yang terlantar, tak terawat,
Dan hampir punah.
Siapa penjaga budaya?
Dulu, Borobudur begitu bersih
Kenapa sekarang banyak yang enggan
Membersihkan sampah itu?
Dimana Ludruk?
Yang dulu begitu banyak,
Kini, hanya sedikit sekali peminatnya
Apakah mereka tahu Wayang Beber?
Wayang tempo dulu,
Yang tak kalah dari Wayang Kulit,
Ataupun Wayang Golek
Siapa yang menjaga budaya kita ini?
Seharusnya, generasi inilah yang menjaga
Dan merawatnya,
Ketimbang memikirkan,
Fashion sekarang ini
Pernahkah kalian memikirkan,
Jika budaya kita hilang?
Hingga, generasi kita pun tak tahu,
Reog, Angklung, Ludruk
Janganlah menunggu seseorang memerintah,
Jagalah budayamu,
Walaupun budayamu begitu banyak,
Dan janganlah menganggap enteng,
Budaya Indonesia.



MARET, 04 2012                                                                                                                         MUTIARA ADIPARAMYTHA
         07.00

Rabu, 28 Maret 2012

Art, I Don't Care

Wau... sudah lama aku tak meng-upload gambarku... hehe.. maaf ya, buat pembaca The Dutch House, Ceritanya diganti ini dulu...
Idenya dari kebosananku untuk memegang sebuah pensil dan menggambar sesuatu dikertas, tapi.. aku harus tahu, keahlianku di bidang seni, jadi...ya kugambar 'Art, I Don't Care' ini, semoga senang!

Kamis, 22 Maret 2012

The Dutch House 13


The Dutch House                                         Episode 13
                            Hanya ILUSI…

        Kubuka mataku, kurasakan hawa dingin menyerang tubuhku…. dan kudengarkan langkah kaki seseorang diseret, ya, aku di sebuah rumah sakit, tapi..siapa yang membawaku? dimana Mitsu? Soo Jung? tapi, pertanyaan itu hanya dap`t dari hati, bibirku benar-benar kaku.
            Kucoba menggerakkan kakiku, tapi pada saat hendak menggerakkannya, pintu itu terbuka, dan munculah seorang suster dengan baju seragamnya.
            Aku tersenyum, dan mengatakan “Aku dimana?”, kuharapkan balasan, tapi dia hanya memberi senyuman.
            Apakah nenek itu yang membawaku? tapi, kalau aku dibawa, aku pasti sudah sadar dari tadi… lagipula, mana ada nenek yang sanggup menggendong seorang gadis yang hendak ke kelas 10?
            “Kau pingsan, tapi.. aku tak tahu yang membawamu, katanya suster di bagian pasien baru, dia menutupi wajahnya dengan selendang hitam..” jawab Suster itu
            “apakah dia tua?” kucoba bertanya lagi, suster itu membalas dengan anggukan yang kuat.
            “yang lain?” tanyaku lagi, “yang lain? oh, 2 orang sebaya denganmu itu? mereka sedang makan, kau ingin bertemu?” jawab Suster itu kubalas lagi dengan anggukan.
            Suster itu bernama Angela, dia menuntunku ke tempat yang gelap, semakin jauh dari kamarku tadi, di akhir jalan kulihat 2 gadis sedang duduk dikegelapan, kupanggil mereka.
            “Mitsu! Soo Jung!! kaliankah itu?” teriakkanku bergema
            Kutenggok Suster Angela, tapi, apakah ini hanya ilusi? fatamorgana? wajahnya berubah mengerikan, bola matanya sepertinya diambil, dengam mulut yang sobek, anehnya, pada saat itu, aku tak takut, dan juga tak berani…
            Tangannya kaku, menggengamku erat erat, kulihat ke depai, 2 gadis itu tadi sudah didepanku, ya.. itu Mitsu dan Soo Jung, muka mereka berdarah-darah…. dan kucoba berpikir ini hanya mimpi, dan kucoba lagi membuka mataku... tetap saja, ketegangan itu terus-menerus, dan tak lama kemudian, pandanganku buram, lalu gelap, dan terang lagi, kulihat wajah Mitsu dan Soo Jung menanggis.
            Kalian menanggis? ada apa? kenapa aku tak sadarkan diri?
            Kulihat lagi, ahh… nenek! dan perlahan kucoba membuka mataku… nenek langsung memelukku…
            “Kau kenapa, cucuku?? aku  benar benar khawatir… kata orang yang menemukanmu, kau, Mitsu, dan Soo Jong pingsan..” nenek menangis
            “nama saya Soo Jung, nenek…” Soo Jung mengoreksi namanya sendiri
            Ingin kubalas, tapi lidahku kelu, dan mungkin besok aku baru bisa menjawabnya… aku dibangunkan dari tidurku, lalu disuapi dengan sup jagung yang kental.. kakeklah yang menyuapiku…
            Kuharap, ini bukan Ilusi lagi….saudaraku berdatangan, kubertanya dalam hati, berapa lama aku pingsan, sehingga saudaraku datang kesini semua? Mama dan Ayah pun datang, dan disampingku, ada Mary yang terus menanggis…
            Keesokan harinya, aku telah bisa menggerakkan lidahku…
            “ayo, dimakan rotinya, apakah mau dengan sup jamur? sup jagung?” Tanya nenek
            “Tidak, nenek.. terima kasih..” entah, kenapa aku menjadi begitu pendiam… sudah 3 kali aku pingsan… apa yang terjadi? ku ingin bakatku ini diambil, Tuhan.. aku ingin diganti, aku menjadi aneh…aku bisa gila karena ini semua… aku tak ingin… oh Tuhan…
         
          TO BE CONTINUED…

Eiiits! kalian ingin tahu, kenapa aku tak lama upload? aku sedang ujian, maaf ya, lama tak memberi tahu bagaimana kisah Brady ini…

Kamis, 15 Maret 2012

The Dutch House 12

The Dutch House                                         Episode 12
                                                Kuhitung…

            “Kau di rampok? Diculik? Atau..” Tanya seorang ibu-ibu berumur sekitar 50 tahunan
            “aku, aku…” bibir Brady masih bergetar..
            “Dimana rumahmu?” Tanya seseorang lagi
            “Kumohon! Antarkan aku ke rumah nenekku” jawab Brady
            “baiklah, tapi minum ini dulu, dan ceritakan, `pa yang kau alami?” Tanya ibu itu lagi.
            “aku baru saja dari rumah temanku, lalu, untuk memotong jalan, aku lewat perkebunan itu, lalu aku bertemu seseorang nenek yang menggendong kayu, aku memanggilnya, tapi Ia hilang, lalu aku ketakutan, dan berlari, tapi,sesuatu memegangi kakiku, kulihat sebuah tangan memegangi kakiku…” jelas Brady panjang lebar, lalu meneguk segelas air putih.
            “baiklah kami akan mengantarmu pulang, siapa nama nenekmu?” Tanya Ibu itu lagi
            “lengkapnya aku tak tahu, tapi namanya Grammine” jawab Brady.
            “aku saja yang mengantarkannya, aku mengenalnya..” suara itu Brady mengenalnya dengan baik.
            “Mitsu? Soo Jung? Kenapa, kalian di..sini?” Tanya Brady “Kami mendengar kau berteriak, lalu, kami segera lari, dan kami temukan kau disini..” nada Soo Jung begitu lirih.
            “Soo Jung, kau tak apa-apa?” Tanya Brady.
            “Hiks, seandainya aku tak bilang padamu, perkebunan itu…” ucap Soo Jung lirih.
            “baiklah, kalau begitu, pulanglah, nenekmu pasti khawatir…” kata ibu itu.
                                                           ***
            Sikap Soo Jung dari tadi aneh, kadang kalau Mitsu bercanda, ia tak tertawa, kadang pucat, kadang sering menoleh ke belakang.
            “….Jung…” lamunan Soo Jung Seperti itu, 3 kali suara itu memanggil Soo Jung.
            “SOO JUNG!” panggil kedua sahabat itu serentak.
            “eh? Ada apa?” jawab Soo Jung.
            “kenapa kau itu? Dari tadi aneh, kau sakit?” Tanya Mitsu.
            “eh, nggak…aku…” Deg! Tiba-tiba wajah Soo Jung pucat, lalu terdiam sambil menoleh ke belakang, dua sahabat itu lalu menoleh ke belakang juga dan…
            “Kayu…kayu bakar… kayu….” Nenek nenek itu muncul, rambutnya acak-acakan, mukanya tertutup rambutnya, dia memakai baju adat Jawa, tubuhnya kurus.
            “Kyaaaa!!” Mitsu menjerit ketakutan, hanya Brady yang tenang.
            Dua sahabat itu mundur beberapa langkah.
            “B, b, Brady! Kemari! Hei!” bisik Soo Jung.
            Brady malah maju, dan tiba tiba, tak sadarkan diri.
            “Brady?!” teriak Mitsu, ia berlari kearah Brady, lalu tak sadarkan diri juga.
            “Mitsu?!” kali ini Soo Jung tak menghampiri, tapi ia tetap tak sadarkan diri.
            “Dy…” suara itu berdengung di kepala.
            “Brady!” nenek Brady kembali berteriak, terlihat matanya bening.         
            Uh… kembail lagi, itu terjadi lagi….
           
            TO BE CONTINUED…

Senin, 12 Maret 2012

The Dutch House 11

The Dutch House                                         Episode 11
                                   Hadiah Yang aneh

            Brady senang campur kaget. Dia binggung, binggung tujuh kepala.
            Kenapa Shino memberiku oleh-oleh seperti ini? Apakah ikut masuk ke oleh-oleh tantenya? Guman Brady
            “Hei! Kenapa hanya melamun? Ayo, Tehnya diminum! Ini the Hawaii..” Seru Shino.
            “umm, Shino, apakah ‘jimat’ ini memang oleh-oleh? Kurasa tidak sengaja masuk ke…” Brady menghentikan kata-katanya karena Soo Jung, dan Shino juga mendapatkannya.
            “Hei! Mulai sekarang, panggil aku Mitsuko! Kan, image-nya jadi seperti anak laki-laki!” jawab Shi, eh, maaf Mitsuko.
            “Terlalu panjang! Bagaimana… kalau Mitsu saja?” usul Soo Jung
            “hei! Pertanyaanku tak kau jawab! Jahat sekali!” Putus Brady
            “Baiklah, Soo Jung bercerita kalau kau bisa melihat… so, aku masukkan jimat itu” jelas Mitsu
            “Ah, apa tak merepotkan?” Tanya Brady
            “tak apa! Aku punya banyak!” jawab Mitsu.
            “Maksudku, apa tak merepotkan untuk hantu….” Jelas Brady
            “oh,..” Muka Mitsu bersemu merah
            “ini dia, camilannya, 9 tusuk Dango, dengan sausnya, dan jeruk…” kata ibu Mitsu.
            “waah! Enak sekali!” puji Soo Jung saat mencicipi Dangonya yang diberi saus.
            “mmm! Segar, manis sekali jeruk ini! Dari mana bu?” Tanya Mitsu
            “itu diberi pamanmu yang baru pulang dari Indonesia, Jeruk Siam namanya, dari Kalimantan” jelas ibunya
            “eh, Ayahku juga baru dari Indonesia, dibelikan pisang, nanas, wih! Buah tropis deh! Murah banget disana!” jelas Soo Jung.
            “Ke rumahmu yuk! Tapi, habsin dulu ya!” Ajak Mitsu.
            Setelah mereka menghabiskan makanan mereka mereka berjalan ke rumah Soo Jung, tak terlalu jauh, sekitar.. 500 meter.

            “Setelah sampai, kalian mau main apa?” Tanya Soo Jung, rumah Soo Jung Besar Sekali, ada ruang main, kolam renang, ah besar!
            “aku ingin makan buah dan renang!” jawab Mitsu dan Brady bersamaan, di Negara 4 musim, memang sulit ditemukan buah, pisang, jambu.. ya sedikit sulit.
            “baiklah, akan kupinjami baju renangku, aku punya 5 baju renang sih!” kata Soo Jung.
            Setelah sampai, mereka memakai baju renang yang benar benar mini, coba bayangkan,celananya saja, diatas lutut lebih! Dan atasannya, seperti miniset.
            “auu, aku malu..” canda Mitsu.
            Ketiganya pun menceburkan diri ke kolam renang yang ukurannya beragam itu, ada yang ¼ meter, ada yang ½ meter, ada yang 1 meter, ada yang 1 ½ meter.
            Soo Jung memilih 1 meter, dan 2 orang, eh anak itu memilih 1 ½ meter.
Ah benar benar hari yang mengenakkan!
            Setelah Berenang, 3 sahabat itu ke kamar mandi, tentunya bergantian, saat Brady Masuk, dia melihat kloset mahal yang sekali pencet di bawah langsung airnya keluar (kloset otomatis), Shower yang dilengkapi kaca buram dan shampoo, sabun, sikat gigi, dan sebagainya, kaca yang bening, bath up yang mewah.

            “Menginap saja! Telpon nenekmu!” kata Soo Jung
            “Maaf, tapi aku harus membantu nenek, kakek akan pulang dari China..” jawab Brady
            “yah.. berarti, aku tak punya teman!” kata Mitsu
            “sudahlah kau kan menginap di rumahku..” kata Soo Jung “Brady, kau bisa memotong jalan lewat perkebunan, kalau kau mau lebih cepat, ini kupinjamkan senter, agar kau bisa tenang”
            “ooh, terima kasih ya! Mudah-mudahan, weekand kita bisa bakar BBQ!” jawab Brady
            Ketiganya pun melambaikan tangan mereka, dan perjalanan menyeramkan Brady dimulai.
            “apakah ini?” Tanya Brady ketika melihat sebuah perkebunan “Ah, tak apa lah, yang penting… ah! Aku lupa jimatku!” Brady gelisah, oleh-olehnya sudah dibawa, tapi, jimatnya tertinggal di rumah Mitsu.
            “hhhhh..” Brady mulai mengambil nafas panjang lalu masuk ke perkebunan itu, Brady menghidupkan senternya lalu berjalan melewati semak-semak liar dan pohon-pohon besar, sepertinya, perkebunan itu tak diurus lagi.
            Angin semilir menambah bulu kuduk Brady berdiri, dia mempercepat langkahnya, ia bertemu seseorang nenek-nenek, “Maaf! Apakah anda tahu jalan ter…” seketika nenek itu hilang.
            Kuharap Tuhan melindungiku.. Brady berlari, ia ingin berlari, tapi kakinya berat, setelah dilihat, sebuah tangan memegangi kakinya, Brady pun menjerit ketakutan, kakinya ditarik, munculah wajah nenek-nenek itu.
            “Kyaaaa!! Tolong aku!!!! Seseorang Tolong aku!!!!!!” teriak Brady, orang orang mulai berdatangan, dan bertanya kepada Brady.
            “ada apa!? Apa yang terjadi?!” teriak seorang pemuda sekitar 17 tahun.
            “t, tangan, tangan… aku…” Brady masih takut, orang-orang pun membawa Brady ke rumah terdekat. Apa yang akan ditanyakan ke Brady ya? Siapa Nenek-nenek itu??
           
            To Be Continued….
           
         

Kamis, 08 Maret 2012

The Dutch House 10

The Dutch House                                       10  Episode 
                                   Sabarlah saja…Brady..
         
            “Oh cucu kesayanganku! Apakah kau tak apa apa?!” Tanya nenek khawatir.
            “ah, aku tak apa apa nenek.. hanya sedikit pusing…” Brady berbohong, dia malu bila berkata sebenarnya..
            “jangan- jangan… kau… ah tidak mungkin.. hahaha.. benar ya..” jawab nenek mencurigakan
            “Maksud nenek?” Tanya Brady, “Aduh, akan kubuatkan kau sup jagung kesukaanmu, ya… jagung manis ya?” kata nenek sambil beranjak dari kamar, tapi…
            “Nenek, tunggu dulu!” cegah Brady, “Apa yang nenek maksud tadi? Apakah ada hal yang aku tak boleh ketahui?” Tanya Brady memelas.
            “Nenek hanya ingin kau tidak ketakutan, cucuku…” kata nenek mengusap rambut Brady.
            “Anak angkat nenek dulu meninggal ketika ada perampokan, untunglah, nenek dan kakek sedang keluar..,” mata nenek berkaca-kaca, “ah..sebaiknya tak perlu kubicarakan lagi… sudah 15 tahun peristiwa itu terjadi.. kau bertemu dia, cucuku?” Tanya nenek.
            “nenek, aku bisa melihat ya?” Tanya Brady
            “ya, jelas! Kau bisa melihat Nenek kan?” jawab Nenek.
            “Bukan itu maksudku, Nenek!, maksudku.. aku bisa melihat?” Tanya Brady lagi
            “Lha iya… kamu bisa melihat, kamu kan punya mata…” jawab nenek, Brady kelihatan jengkel oleh jawaban nenenknya itu.
            “Ah, aku Tanya paman Max saja!” kata Brady hendak meninggalkan tempat tidur, “tapi.. sup jagungnya jadi kan, nenek?” Tanya Brady
            “ya sudah.. nenek beri madu sedikit…” kata nenek Mengalah
            “asiik! Terima kasih nenek!” jawab Brady meninggalkan neneknya.
           
                           Pada saat di ruang tamu…

Knock Knock…
“siapa?” Tanya Brady
“Hei! Aku mau main ke rumah Shino, ikut tidak? Tantenya baru pulang dari Hawaii loh!” ajak Soo Jung.
“Ah?! Hawaii?! Aku ikut! Tunggu sebentar ya!” kata Brady, “Aku mau izin nenek dulu!”
“ne! upss… baiklah!” kata Soo Jung

“Nenek! Aku boleh keluar sebentar, tidak?” pinta Brady
“jangan lama-lama ya.. nenek mau masak sup jagung, sup brokoli pedas dan sup macaroni, hari ini makanannya sup..dengan roti baguette iris…..” jawab nenek dari dapur.
“Baik nenek!”

“Hei, kamu bisa melihat?” Tanya Soo Jung di perjalanan, mereka naik sepeda bersama, maksudnya sepeda yang digabung itu…
“Kalau Tanya, yang jelas!” kata Brady
“Ya ampun.. kamu bisa melihat ‘benda’?” Tanya Soo Jung
“Memangnya, kenapa kalau ‘iya’?” Tanya Brady
“Kalau ‘iya’, kamu sama dengan kita…” jelas Soo Jung
“wah sama ya?! Asik aku punya teman!” konsentrasi Brady pun hilang, terlihat seorang gadis, ya.. sekitar 7 tahun menyebrang jalan.
“Hei! Hati-hati!!” Brady mengingatkan anak itu, tapi… apa yang terjadi? Anak tadi hilang bagaikan asap..
“S, Soo Jung… yang tadi apa…?” Brady bingung campur takut..
“oh, mungkin adik Naomi…” jawab Soo Jung enteng.
“A, adik? Naomi? Teman sekelas kita itu?” Tanya Brady
“Yups… adik Naomi meninggal saat hendak menyebrang jalan, katanya, tabrak lari.. tapi kasusnya sudah lama… sekitar 3 tahun…” jelas Soo Jung.

Soo jung mengerem sepeda ‘gabungan’ nya.
“ayo! Kita serbu oleh-olehnya!” kata Brady
Setelah mereka masuk, Brady mengetuk pintu.
“Permisi….Shino nya ada?” Tanya Soo Jung
“ah! Kalian sudah datang! Ayo, masuk!!” ajak Shino dari dalam, kelihatan mukanya muncul di tangga.
Soo Jung dan Brady pun naik ke kamar Shino.
“ini, oleh-olehnya banyak sekali!! Ini sudah kubungkus, ini untuk Soo Jung, ini untuk Brady!” kata Shino sambil memberi sebungkus oleh-oleh yang besar.
“kami buka ya!” kata Brady dan Soo Jung serempak.
Setelah membuka oleh-olehnya, Brady sangat bahagia campur bingung tantenya baru dari Hawaii atau dari mana ya?.. apa ya, isinya??

To Be Continue…

Kamis, 01 Maret 2012

The Dutch House 9


The Dutch House                                         Episode 9
                                                  *Kembali?*
         
          Malam hari, sekitar jam 12 lebih 15 menit, Brady mengigau
“Ah.. tidak… hei..jangan….”
Knock Knock… suara pintu diketuk itu membangunkan Brady
            “mh? Siapa?” tanyanya sambil menguap.
            Brady mendekati pintu kamarnya dan membukanya,.. oh tidak.. wanita itu lagi! Akh! Malangnya kamu Brady..
            “Eh… ah….” Hanya kata kata itu yang dikeluarkan Brady, kakinya gemetaran, ia ingin melawan ketakutannya, tapi.. sia-sia…
            Samar-samar..wanita itu menghilang…tak berbekas….. Brady pun kembali tenang.. tapi, ketenangannya tak lama.. setelah ia ingin menutup pintunya, suara langkah kaki.. ya, langkah kaki yang berat.. Brady siap-siap menyerangnya.. dan ternyata…. Ayahnya!
            “Ah! Ayah.. bila mau ke sini, izin dulu! Aku kaget!” kata Brady
            “Ayah yang harusnya bilang ‘kenapa kamu berisik’…Mama dan ayah mau ke rumah sakit.. kamu ke rumah nenek saja.,” kata ayah sambil mengambil donpetnya
            “ini” ayah memberikan 75 Euro dan beberapa koin. “Wah.. kenapa banyak sekali?” Tanya Brady
            “Mungkin kami disana 2 hari.. tentu saja pulang, lalu mandi dan berangkat lagi..” jelas Ayah
                                              ……………….

            “Brady, kami berangkat ya sayang… rumah nenek kan berlawanan arah ke Rumah sakit..” kata Mama mengingatkan Brady
            “eh? Bukannya Mary di rawat dirumah sakit Déjà vu?” Tanya Brady, katena Rumah sakit Déjà vu dan rumah nenek searah.
            “Mary di pindah, sayang… di rumah sakit Amsterdam Hospital…” kata  Mama mengelus rambut Brady.. ya.. tinggi anak itu memang benar-benar mengalahkan Mamanya.. hampir sama, karena di International High School ada banyak sekali ekstrakulikuler… ada Basket, Taekwondo, Karate, Voli, Footbal, Tari, Musik, Masak,Renang, ah.. banyak sekali, satu siswa, boleh memilih 3 dari sekian banyak ekstra…
            Club disana pun banyak, ada Creative Zone untuk yang suka berkreasi, ada Music Life untuk yang suka musik, ada Water is My Life untuk yang suka berenang, ada Camping Lover untuk yang suka di alam, ada Go Green Team…untuk orang yang berusaha untuk membuat bumi menjadi hijau, club itu sering sekali keluar negeri untuk menanam pohon, untuk pidato, wah enak sekali! Dan..…aduh, 20 lebih!..
            “Vorclad, kau sudah memberinya uang?” Tanya Mama
            “sudah, 75 Euro..” jawab ayah sambil mengangkat barang ke mobil.
            “Hei! Jangan main main ayah… kita disana 5 hari…” kata Mama “Brady, ini tambahannya,  35 Euro..” kata Mama sambil memberi uang
            “eh?! Mama, ini sudah 110 Euro! Banyak sekali!” kata Brady
            “Ya.. ditabung…” jawab Mamanya masuk mobil  bye bye sayang!” Mamanya melambaikan tangan.
            Yah.. lumayan lah.. untuk beli komik yang lucu.. pikir Brady sambil tertawa kecil
            Saat di tengah jalan, ia bertemu 2 temannya, mereka bercanda ria… dan akhirna Brady sampai di rumah neneknya
            “sampai jumpa!” kata Brady sambil melambaikan tangannya

            “Nenek, apakah nenek ada di dalam?” teriak Brady
            “Ah! Brady! Cucuku tersayang! Masuklah..” nenek memeluk Brady
            Ada sebuah foto keluarga di situ, tapi anehnya, foto seorang perempuan tertutup noda hitam, ya darah yang telah lama di situ

            Pada saat malam hari, Brady tidur di ruang bawah. Jam 2 malam, ia terbangun, ingin ke toilet..
            Srek..srek..srek…
            “Eh.. apa tadi? Ah mungkin orang di jalan…tapi, kenapa keras sekali?” Tanya Brady pelan.
            Setelah sampai, lalu *****, ketika ingin keluar, suara ketukan pintu terdengar.
            Knock Knock Knock..
            Eh?! S, siapa itu.. aku takut… kata Brady dalam hati.
            Suara itu tak terdengar lagi, dengan percaya diri, ia membuka pintu dan… Seorang perempuan dengan dahi bercucuran darah bentuknya seperti terkena pedang, pisau atau kapak…
            “Ah….” Brady kembali tak sadarkan diri..

            Brady merasakan dahinya di pijat, ya di pijat oleh nenek tercinta.
            Ah… apakah mataku melihat benda seperti itu? Sial sekali! Ups! Walaupun begitu, itu adalah bakat yang telah diberikan… pikir Brady

To Be Continued

Sabtu, 25 Februari 2012

The Dutch House 8

The Dutch House                                         Episode 8
                                                    #Sialan…#

Pagi hari ini, Brady sangat gembira…
“Brady, kamu kenapa?” Tanya Mama
“Ah… tak apa-apa.. aku dapat teman.. sekaligus emailnya! Nih.” Kata Brady sambil memberi mamanya kertas sobekan.
gothicgirl@izi.jp... dan go_green@hotmail.com... siapa yang go_green@hotmail.com itu? Tanya mamanya. (mohon maaf..jangan coba coba di mail yah... cuma bohongan soalnya..)
“itu Park Soo Jung… temanku dari korea.. banyak yang dari mancanegara, loh mama!” jelas Brady
“Baguslah kalau begitu…” kata mamanya memberikan sepiring roti panggang yang diisi dengan selai cokelat dan susu.. yummy!

Setelah menghabiskan roti panggang dan susunya, dia pun pergi ke sekolah dengan bekal sebatang cokelat beku.. yang pastinya tak mudah leleh..
“aku berangkat, mama!” katanya sambil berjalan cepat ke pintu dan menghilang dari pintu.

Setelah ia sampai di sekolah, Soo Jung dan Shino menjemputnya.
“Hei! Kita di kelas yang sama!!!” teriak Shino.
“WHAT?! Maksudku.. Apa?! Yeaaah!” kata Brady kegirangan.
Ketiga sahabat itupun berjalan bersama ke kelas mereka, yaitu10-F

Kelas dimulai dengan pelajaran Matematika.
Uh.. dari dulu aku tak suka matematika…guman Brady
Tapi, berbeda dengan dua sahabatnya, mereka pintar sekali matematika…

Saat Istirahat…
“Hei, Matematikamu tadi berapa?” Tanya Soo Jung sambil membuka bungkus roti baguettenya yang bermerek ‘Red Rose’ .
“aih! Aku tadi dapat nilai 99!” kata Shino sambil memakan makanan kesukaannya, Dorayaki dan Dango. “dan kau, Brady?”
“ah.. aku.. umm hehehe.. 69.. “ katanya jujur.
“ah itu masih bagus.. ketimbang Jennie..” jelas Shino
“ah kalau Jennie, Parah!!, 50 saja.. tak ada di bukunya! Paling-paling.. yang paling bagus… 20…, paling jelek, 0~” jelar Soo Jung.
“kalian mau?” tawar Brady sambil membuka cokelatnya yang extra besar..
“ah… manis ya?” Tanya Shino, di Jepang, gula sangat mahal… jadi disana serba pahit
“tidak terlalu… coba saja”. Brady mematahkan satu blok cokelatnya.
Tapi, cokelat itu tak diambil oleh Shino,melainkan anak laki-laki yang cool
“terima kasih” katanya singkat.
“HEI! Sialan kau!” kata Brady sambil menarik kerah baju belakangnya, “kembalikan segera cokelat itu!”
Setelah Brady melihat wajah anak lelaki itu… dia mirip.. Gadis Cantik itu!!!
“ah.. jangan.. kumohon” pintanya sambil mundur beberapa langkan
“Brady?! Kenapa kamu? Kau sakit? Kau pucat..” kata Soo Jung
Pada saat mundur, dia terjatuh dan roknya terbuka, itu membuat anak laki-laki itu mimisan, Brady pun pingsan, dan tak lama kemudian, dia juga pingsan.

Saat sedikit sadar, Brady mencium aroma yang khas.. aroma ruang kesehatan, di International High School, ruang kesehatanya sangat lengkap! Ada, tempat tidur yang bentuknya seperti tempat tidur rumah sakit berjajar… sekitar..6 buah! Yang membatasi 6 tempat tidur itu adalah selambu tebal. Ya.. namanya juga International High School
Brady pun membuka matanya dan baru sadar.. disebelah ranjangnya, ada anak itu.. dia pun pingsan.

“uhh…” katanya lirih.
Sontak saja Brady kaget, dan langsung pura-pura pingsan.
“ah, kau sudah bangun,Toyama…” kata seorang guru yang sudah tua.
“Terima kasih, nona Yomazaki…” kata anak yang bernama ‘Toyama’ itu.
“uhuk..uhuk…” Brady tak ingin kalah dari Toyama,
“Ah, kau kan, anak yang bernama Brady Bathelie Ryhna Wangel?” Tanya Toyama.
Brady hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan lemas.
“salam kenal..maaf ya, cokelatmu yang tadi..” kata ‘Toyama’ lemas..
Brady hanya menatap matanya..semakin ia lebih dalam menatap matanya, ia semakin mirip dengan gadis itu..dan akhirnya wajah Toyama terlihat seperti gadis itu tersenyum dengan mulut yang sobek dan bersimbah darah.
“ah…” merasa sedikit pusing.
Siapa sebenarnya kau, nona jahat?! Tanya Brady dalam hati.
Aku tak menggangumu…lagi…kumohon..

To Be Continued

Senin, 20 Februari 2012

The Dutch House 7

The Dutch House                                         Episode 7
                                    *Teman Baru*

               “Mama! Pokoknya, aku mau sekolah!” Brady merengek.
               “Kamu mau sekolah di Sekolah Favorit atau Sekolah Biasa?
               “Di International High School saja!” katanya acuh sambil bermain Adventure Quest, game kesukaannya (kalau mau main, www.aq.com)
               Besok Minggu, jadi besok dia akan mendaftar
               
                                          HARI MINGGU ITU..
               “Anakku Sayang, kamu masuk di International High School! Aduh.. pintarnya anakku!” kata mamanya bangga.
               “ Ya, ya.. aku tahu mama…” jawab Brady datar “Bagaimana dengan Mary?” Tanya Brady.
               “Kalau sudah sadar…” kata mamanya
                 ♪Ring Ring!♫ bunyi telepon rumah terdengar
                “Brady, angkat teleponnya, please…
                “Baiklah…” kata Brady malas
                 Sembari mengangkat telepon, ia makan
                “Halo, keluarga Wangel… ada yang dibantu?” Tanya Brady “Eh? Rumah Sakit? Mary?” Tanya Brady lagi “hiks, hiks….”
                “Bicaralah, Anakku.. apa yang terjadi dengan Mary?”
                “hiks..hiks… huaaaaa….” Brady Menangis
                “Brady? Kenapa Brady?” Tanya Mama khawatir
                “Mary, hiks, Mary.. hiks..” jawab Brady terbata bata “tenang.. hiks… Operasi Mary, hiks… berhasil.. hiks”..
                “Ya Ampun! Oh! Terima Kasih Tuhan!! Ah.. hiks… Mary.. ayo Brady!” ajak mamanya ke Rumah Sakit
                 Brady Bersiap-siap,dia mengenakan celana jeans, dengan tank top putih yang diberi rompi hitam ber-Renda Merah.
                 Ayah pun Tancap gas ke rumah sakit “Déjà vu”, tempat Mary lahir, tempat Mary sakit, dan sekarang Mary masih ke sana..
                “Pasien yang mana, Ibu?” Tanya seorang suster berkulit putih dan rambutnya sepunggung
                “Mary, Mary Milenlerin Yve Wangel… di kamar 124..” kata ibunya
                “Mari, Ananda Mary telah menunggu” jawab suster itu sambil mengantar mereka
                Dengan cepat Brady langsung membuka pintu kamar nomor 124 itu
                “Mary! Mary! Apakah kau tak apa apa?!” Tanya Brady sembari memeluk Mary.
“Dia… wanita… menakutkan…darah..” kata kata aneh yang terlontar dari Mulut Mary membuat Brady bingung
“Siapa? Siapa, Adik?” Tanya Brady “Putih.. b-baju putih.. se, lutut…Gothic..” kata Mary
Deg! Apa dia itu yang kutemui saat di lorong itu?
“dia tersenyum? Apakah dia tersenyum?” Tanya Brady
“iya.. senyum sedih…senang… jahat…” kata Mary.

Apakah yang kau mau, wahai gadis cantik…Tanya Brady dalam hati.

ESOK HARINYA…

“Ah! Mama! Apakah ini seragamku?” tanyanya sembari melihat jas warna hitam ditambah dengan kemeja lengan panjang dan rok diatas lutut kotak-kotak warna merah, cool kan?
“iya, cepat pakai! Sudah jam 06.25”
“iya mama!”
Setelah Brady siap-siap, menyisir rambut, memakai bedak, dan lain lain.. da jalan kaki ke International High School.

“kamu ya? Anak baru itu?” Tanya seorang guru dengan logat jepangnya yang masih terlihat.
“iya, Perkenalkan, nama saya Brady Bathelie Ryhna Wangel, panggilannya Brady, nona..
“namaku Cho Matsumoto..kau bisa panggil aku nona Cho,  ok.. Brady? Jelas nona Cho.
“baik nona..” kata Brady sambil meninggalkan nona Cho.

Setelah itu, bel berbunyi, dan pelajaran berlangsung, pelajaran pertama adalah sejarah,setelah itu, istirahat.

Saat Istirahat..

“Hei! Kamu kan, anak baru itu?” Tanya seorang anak gadis yang rambutnya dikuncir kuda dan seorang anak gadis putih yang rambutnya pendek seperti laki-laki, tentunya sebaya dengan Brady.
“iya.. siapa kamu?” jawab Brady
“perkenalkan! Namaku Park Soo Jung! Aku dari Pusan, korea selatan, bisa dipanggil Soo Jung!!”
“dan aku, Hoshino Mitsuko! Dari Kyoto, Jepang, panggil saja aku Shino atau Mitsuko!!” sambil menarik tangan Brady dan bersalaman.
“aku Brady Bathelie Ryhna Wangel! Asli dari New York!”
“apa? Bathie Batalie Rina Wagel?” Tanya Soo Jung
“BRADY BATHELIE RYHNA WANGEL! bukan Bathie Batalie Rina Wagel!..” katanya mengoreksi namanya sendiri
“hoi, kau mau ini?” kata Shino menawarkan kotak seperti ya.. Sashimi atau Sushi.. Tamagoyaki atau semacamnya..”mau tidak?” tawarnya lagi
“mau saja!” kata Brady terpaksa agar menghormati kebaikan Shino
“ahhh! Kenapa pedas?! Aduh! Air! Atau apapun!” teriak Brady.
“aku memberinya wasabi… kenapa? Enak ya?” kata Shino remeh..”memangnya pedas?” sampil mencoba wasabinya sedikit (wasabi itu dari daun daunan seperti rempah rempah, rasanya pedas sekali dan berwarna hijau, seperti sambal! Tapi itu sambal khas jepang!)
“ah! Ibu membuatnya terlalu pedas!!!” aduh!! Soo Jung! Ambilkan air!” teriak Shino mirip Brady. Dan hari itu, adalah hari yang tak terlupakan bagi Brady, dan ia melupakan wajah si gadis cantik itu.. =D

To Be Continued…