Rabu, 28 Maret 2012

Art, I Don't Care

Wau... sudah lama aku tak meng-upload gambarku... hehe.. maaf ya, buat pembaca The Dutch House, Ceritanya diganti ini dulu...
Idenya dari kebosananku untuk memegang sebuah pensil dan menggambar sesuatu dikertas, tapi.. aku harus tahu, keahlianku di bidang seni, jadi...ya kugambar 'Art, I Don't Care' ini, semoga senang!

Kamis, 22 Maret 2012

The Dutch House 13


The Dutch House                                         Episode 13
                            Hanya ILUSI…

        Kubuka mataku, kurasakan hawa dingin menyerang tubuhku…. dan kudengarkan langkah kaki seseorang diseret, ya, aku di sebuah rumah sakit, tapi..siapa yang membawaku? dimana Mitsu? Soo Jung? tapi, pertanyaan itu hanya dap`t dari hati, bibirku benar-benar kaku.
            Kucoba menggerakkan kakiku, tapi pada saat hendak menggerakkannya, pintu itu terbuka, dan munculah seorang suster dengan baju seragamnya.
            Aku tersenyum, dan mengatakan “Aku dimana?”, kuharapkan balasan, tapi dia hanya memberi senyuman.
            Apakah nenek itu yang membawaku? tapi, kalau aku dibawa, aku pasti sudah sadar dari tadi… lagipula, mana ada nenek yang sanggup menggendong seorang gadis yang hendak ke kelas 10?
            “Kau pingsan, tapi.. aku tak tahu yang membawamu, katanya suster di bagian pasien baru, dia menutupi wajahnya dengan selendang hitam..” jawab Suster itu
            “apakah dia tua?” kucoba bertanya lagi, suster itu membalas dengan anggukan yang kuat.
            “yang lain?” tanyaku lagi, “yang lain? oh, 2 orang sebaya denganmu itu? mereka sedang makan, kau ingin bertemu?” jawab Suster itu kubalas lagi dengan anggukan.
            Suster itu bernama Angela, dia menuntunku ke tempat yang gelap, semakin jauh dari kamarku tadi, di akhir jalan kulihat 2 gadis sedang duduk dikegelapan, kupanggil mereka.
            “Mitsu! Soo Jung!! kaliankah itu?” teriakkanku bergema
            Kutenggok Suster Angela, tapi, apakah ini hanya ilusi? fatamorgana? wajahnya berubah mengerikan, bola matanya sepertinya diambil, dengam mulut yang sobek, anehnya, pada saat itu, aku tak takut, dan juga tak berani…
            Tangannya kaku, menggengamku erat erat, kulihat ke depai, 2 gadis itu tadi sudah didepanku, ya.. itu Mitsu dan Soo Jung, muka mereka berdarah-darah…. dan kucoba berpikir ini hanya mimpi, dan kucoba lagi membuka mataku... tetap saja, ketegangan itu terus-menerus, dan tak lama kemudian, pandanganku buram, lalu gelap, dan terang lagi, kulihat wajah Mitsu dan Soo Jung menanggis.
            Kalian menanggis? ada apa? kenapa aku tak sadarkan diri?
            Kulihat lagi, ahh… nenek! dan perlahan kucoba membuka mataku… nenek langsung memelukku…
            “Kau kenapa, cucuku?? aku  benar benar khawatir… kata orang yang menemukanmu, kau, Mitsu, dan Soo Jong pingsan..” nenek menangis
            “nama saya Soo Jung, nenek…” Soo Jung mengoreksi namanya sendiri
            Ingin kubalas, tapi lidahku kelu, dan mungkin besok aku baru bisa menjawabnya… aku dibangunkan dari tidurku, lalu disuapi dengan sup jagung yang kental.. kakeklah yang menyuapiku…
            Kuharap, ini bukan Ilusi lagi….saudaraku berdatangan, kubertanya dalam hati, berapa lama aku pingsan, sehingga saudaraku datang kesini semua? Mama dan Ayah pun datang, dan disampingku, ada Mary yang terus menanggis…
            Keesokan harinya, aku telah bisa menggerakkan lidahku…
            “ayo, dimakan rotinya, apakah mau dengan sup jamur? sup jagung?” Tanya nenek
            “Tidak, nenek.. terima kasih..” entah, kenapa aku menjadi begitu pendiam… sudah 3 kali aku pingsan… apa yang terjadi? ku ingin bakatku ini diambil, Tuhan.. aku ingin diganti, aku menjadi aneh…aku bisa gila karena ini semua… aku tak ingin… oh Tuhan…
         
          TO BE CONTINUED…

Eiiits! kalian ingin tahu, kenapa aku tak lama upload? aku sedang ujian, maaf ya, lama tak memberi tahu bagaimana kisah Brady ini…

Kamis, 15 Maret 2012

The Dutch House 12

The Dutch House                                         Episode 12
                                                Kuhitung…

            “Kau di rampok? Diculik? Atau..” Tanya seorang ibu-ibu berumur sekitar 50 tahunan
            “aku, aku…” bibir Brady masih bergetar..
            “Dimana rumahmu?” Tanya seseorang lagi
            “Kumohon! Antarkan aku ke rumah nenekku” jawab Brady
            “baiklah, tapi minum ini dulu, dan ceritakan, `pa yang kau alami?” Tanya ibu itu lagi.
            “aku baru saja dari rumah temanku, lalu, untuk memotong jalan, aku lewat perkebunan itu, lalu aku bertemu seseorang nenek yang menggendong kayu, aku memanggilnya, tapi Ia hilang, lalu aku ketakutan, dan berlari, tapi,sesuatu memegangi kakiku, kulihat sebuah tangan memegangi kakiku…” jelas Brady panjang lebar, lalu meneguk segelas air putih.
            “baiklah kami akan mengantarmu pulang, siapa nama nenekmu?” Tanya Ibu itu lagi
            “lengkapnya aku tak tahu, tapi namanya Grammine” jawab Brady.
            “aku saja yang mengantarkannya, aku mengenalnya..” suara itu Brady mengenalnya dengan baik.
            “Mitsu? Soo Jung? Kenapa, kalian di..sini?” Tanya Brady “Kami mendengar kau berteriak, lalu, kami segera lari, dan kami temukan kau disini..” nada Soo Jung begitu lirih.
            “Soo Jung, kau tak apa-apa?” Tanya Brady.
            “Hiks, seandainya aku tak bilang padamu, perkebunan itu…” ucap Soo Jung lirih.
            “baiklah, kalau begitu, pulanglah, nenekmu pasti khawatir…” kata ibu itu.
                                                           ***
            Sikap Soo Jung dari tadi aneh, kadang kalau Mitsu bercanda, ia tak tertawa, kadang pucat, kadang sering menoleh ke belakang.
            “….Jung…” lamunan Soo Jung Seperti itu, 3 kali suara itu memanggil Soo Jung.
            “SOO JUNG!” panggil kedua sahabat itu serentak.
            “eh? Ada apa?” jawab Soo Jung.
            “kenapa kau itu? Dari tadi aneh, kau sakit?” Tanya Mitsu.
            “eh, nggak…aku…” Deg! Tiba-tiba wajah Soo Jung pucat, lalu terdiam sambil menoleh ke belakang, dua sahabat itu lalu menoleh ke belakang juga dan…
            “Kayu…kayu bakar… kayu….” Nenek nenek itu muncul, rambutnya acak-acakan, mukanya tertutup rambutnya, dia memakai baju adat Jawa, tubuhnya kurus.
            “Kyaaaa!!” Mitsu menjerit ketakutan, hanya Brady yang tenang.
            Dua sahabat itu mundur beberapa langkah.
            “B, b, Brady! Kemari! Hei!” bisik Soo Jung.
            Brady malah maju, dan tiba tiba, tak sadarkan diri.
            “Brady?!” teriak Mitsu, ia berlari kearah Brady, lalu tak sadarkan diri juga.
            “Mitsu?!” kali ini Soo Jung tak menghampiri, tapi ia tetap tak sadarkan diri.
            “Dy…” suara itu berdengung di kepala.
            “Brady!” nenek Brady kembali berteriak, terlihat matanya bening.         
            Uh… kembail lagi, itu terjadi lagi….
           
            TO BE CONTINUED…

Senin, 12 Maret 2012

The Dutch House 11

The Dutch House                                         Episode 11
                                   Hadiah Yang aneh

            Brady senang campur kaget. Dia binggung, binggung tujuh kepala.
            Kenapa Shino memberiku oleh-oleh seperti ini? Apakah ikut masuk ke oleh-oleh tantenya? Guman Brady
            “Hei! Kenapa hanya melamun? Ayo, Tehnya diminum! Ini the Hawaii..” Seru Shino.
            “umm, Shino, apakah ‘jimat’ ini memang oleh-oleh? Kurasa tidak sengaja masuk ke…” Brady menghentikan kata-katanya karena Soo Jung, dan Shino juga mendapatkannya.
            “Hei! Mulai sekarang, panggil aku Mitsuko! Kan, image-nya jadi seperti anak laki-laki!” jawab Shi, eh, maaf Mitsuko.
            “Terlalu panjang! Bagaimana… kalau Mitsu saja?” usul Soo Jung
            “hei! Pertanyaanku tak kau jawab! Jahat sekali!” Putus Brady
            “Baiklah, Soo Jung bercerita kalau kau bisa melihat… so, aku masukkan jimat itu” jelas Mitsu
            “Ah, apa tak merepotkan?” Tanya Brady
            “tak apa! Aku punya banyak!” jawab Mitsu.
            “Maksudku, apa tak merepotkan untuk hantu….” Jelas Brady
            “oh,..” Muka Mitsu bersemu merah
            “ini dia, camilannya, 9 tusuk Dango, dengan sausnya, dan jeruk…” kata ibu Mitsu.
            “waah! Enak sekali!” puji Soo Jung saat mencicipi Dangonya yang diberi saus.
            “mmm! Segar, manis sekali jeruk ini! Dari mana bu?” Tanya Mitsu
            “itu diberi pamanmu yang baru pulang dari Indonesia, Jeruk Siam namanya, dari Kalimantan” jelas ibunya
            “eh, Ayahku juga baru dari Indonesia, dibelikan pisang, nanas, wih! Buah tropis deh! Murah banget disana!” jelas Soo Jung.
            “Ke rumahmu yuk! Tapi, habsin dulu ya!” Ajak Mitsu.
            Setelah mereka menghabiskan makanan mereka mereka berjalan ke rumah Soo Jung, tak terlalu jauh, sekitar.. 500 meter.

            “Setelah sampai, kalian mau main apa?” Tanya Soo Jung, rumah Soo Jung Besar Sekali, ada ruang main, kolam renang, ah besar!
            “aku ingin makan buah dan renang!” jawab Mitsu dan Brady bersamaan, di Negara 4 musim, memang sulit ditemukan buah, pisang, jambu.. ya sedikit sulit.
            “baiklah, akan kupinjami baju renangku, aku punya 5 baju renang sih!” kata Soo Jung.
            Setelah sampai, mereka memakai baju renang yang benar benar mini, coba bayangkan,celananya saja, diatas lutut lebih! Dan atasannya, seperti miniset.
            “auu, aku malu..” canda Mitsu.
            Ketiganya pun menceburkan diri ke kolam renang yang ukurannya beragam itu, ada yang ¼ meter, ada yang ½ meter, ada yang 1 meter, ada yang 1 ½ meter.
            Soo Jung memilih 1 meter, dan 2 orang, eh anak itu memilih 1 ½ meter.
Ah benar benar hari yang mengenakkan!
            Setelah Berenang, 3 sahabat itu ke kamar mandi, tentunya bergantian, saat Brady Masuk, dia melihat kloset mahal yang sekali pencet di bawah langsung airnya keluar (kloset otomatis), Shower yang dilengkapi kaca buram dan shampoo, sabun, sikat gigi, dan sebagainya, kaca yang bening, bath up yang mewah.

            “Menginap saja! Telpon nenekmu!” kata Soo Jung
            “Maaf, tapi aku harus membantu nenek, kakek akan pulang dari China..” jawab Brady
            “yah.. berarti, aku tak punya teman!” kata Mitsu
            “sudahlah kau kan menginap di rumahku..” kata Soo Jung “Brady, kau bisa memotong jalan lewat perkebunan, kalau kau mau lebih cepat, ini kupinjamkan senter, agar kau bisa tenang”
            “ooh, terima kasih ya! Mudah-mudahan, weekand kita bisa bakar BBQ!” jawab Brady
            Ketiganya pun melambaikan tangan mereka, dan perjalanan menyeramkan Brady dimulai.
            “apakah ini?” Tanya Brady ketika melihat sebuah perkebunan “Ah, tak apa lah, yang penting… ah! Aku lupa jimatku!” Brady gelisah, oleh-olehnya sudah dibawa, tapi, jimatnya tertinggal di rumah Mitsu.
            “hhhhh..” Brady mulai mengambil nafas panjang lalu masuk ke perkebunan itu, Brady menghidupkan senternya lalu berjalan melewati semak-semak liar dan pohon-pohon besar, sepertinya, perkebunan itu tak diurus lagi.
            Angin semilir menambah bulu kuduk Brady berdiri, dia mempercepat langkahnya, ia bertemu seseorang nenek-nenek, “Maaf! Apakah anda tahu jalan ter…” seketika nenek itu hilang.
            Kuharap Tuhan melindungiku.. Brady berlari, ia ingin berlari, tapi kakinya berat, setelah dilihat, sebuah tangan memegangi kakinya, Brady pun menjerit ketakutan, kakinya ditarik, munculah wajah nenek-nenek itu.
            “Kyaaaa!! Tolong aku!!!! Seseorang Tolong aku!!!!!!” teriak Brady, orang orang mulai berdatangan, dan bertanya kepada Brady.
            “ada apa!? Apa yang terjadi?!” teriak seorang pemuda sekitar 17 tahun.
            “t, tangan, tangan… aku…” Brady masih takut, orang-orang pun membawa Brady ke rumah terdekat. Apa yang akan ditanyakan ke Brady ya? Siapa Nenek-nenek itu??
           
            To Be Continued….
           
         

Kamis, 08 Maret 2012

The Dutch House 10

The Dutch House                                       10  Episode 
                                   Sabarlah saja…Brady..
         
            “Oh cucu kesayanganku! Apakah kau tak apa apa?!” Tanya nenek khawatir.
            “ah, aku tak apa apa nenek.. hanya sedikit pusing…” Brady berbohong, dia malu bila berkata sebenarnya..
            “jangan- jangan… kau… ah tidak mungkin.. hahaha.. benar ya..” jawab nenek mencurigakan
            “Maksud nenek?” Tanya Brady, “Aduh, akan kubuatkan kau sup jagung kesukaanmu, ya… jagung manis ya?” kata nenek sambil beranjak dari kamar, tapi…
            “Nenek, tunggu dulu!” cegah Brady, “Apa yang nenek maksud tadi? Apakah ada hal yang aku tak boleh ketahui?” Tanya Brady memelas.
            “Nenek hanya ingin kau tidak ketakutan, cucuku…” kata nenek mengusap rambut Brady.
            “Anak angkat nenek dulu meninggal ketika ada perampokan, untunglah, nenek dan kakek sedang keluar..,” mata nenek berkaca-kaca, “ah..sebaiknya tak perlu kubicarakan lagi… sudah 15 tahun peristiwa itu terjadi.. kau bertemu dia, cucuku?” Tanya nenek.
            “nenek, aku bisa melihat ya?” Tanya Brady
            “ya, jelas! Kau bisa melihat Nenek kan?” jawab Nenek.
            “Bukan itu maksudku, Nenek!, maksudku.. aku bisa melihat?” Tanya Brady lagi
            “Lha iya… kamu bisa melihat, kamu kan punya mata…” jawab nenek, Brady kelihatan jengkel oleh jawaban nenenknya itu.
            “Ah, aku Tanya paman Max saja!” kata Brady hendak meninggalkan tempat tidur, “tapi.. sup jagungnya jadi kan, nenek?” Tanya Brady
            “ya sudah.. nenek beri madu sedikit…” kata nenek Mengalah
            “asiik! Terima kasih nenek!” jawab Brady meninggalkan neneknya.
           
                           Pada saat di ruang tamu…

Knock Knock…
“siapa?” Tanya Brady
“Hei! Aku mau main ke rumah Shino, ikut tidak? Tantenya baru pulang dari Hawaii loh!” ajak Soo Jung.
“Ah?! Hawaii?! Aku ikut! Tunggu sebentar ya!” kata Brady, “Aku mau izin nenek dulu!”
“ne! upss… baiklah!” kata Soo Jung

“Nenek! Aku boleh keluar sebentar, tidak?” pinta Brady
“jangan lama-lama ya.. nenek mau masak sup jagung, sup brokoli pedas dan sup macaroni, hari ini makanannya sup..dengan roti baguette iris…..” jawab nenek dari dapur.
“Baik nenek!”

“Hei, kamu bisa melihat?” Tanya Soo Jung di perjalanan, mereka naik sepeda bersama, maksudnya sepeda yang digabung itu…
“Kalau Tanya, yang jelas!” kata Brady
“Ya ampun.. kamu bisa melihat ‘benda’?” Tanya Soo Jung
“Memangnya, kenapa kalau ‘iya’?” Tanya Brady
“Kalau ‘iya’, kamu sama dengan kita…” jelas Soo Jung
“wah sama ya?! Asik aku punya teman!” konsentrasi Brady pun hilang, terlihat seorang gadis, ya.. sekitar 7 tahun menyebrang jalan.
“Hei! Hati-hati!!” Brady mengingatkan anak itu, tapi… apa yang terjadi? Anak tadi hilang bagaikan asap..
“S, Soo Jung… yang tadi apa…?” Brady bingung campur takut..
“oh, mungkin adik Naomi…” jawab Soo Jung enteng.
“A, adik? Naomi? Teman sekelas kita itu?” Tanya Brady
“Yups… adik Naomi meninggal saat hendak menyebrang jalan, katanya, tabrak lari.. tapi kasusnya sudah lama… sekitar 3 tahun…” jelas Soo Jung.

Soo jung mengerem sepeda ‘gabungan’ nya.
“ayo! Kita serbu oleh-olehnya!” kata Brady
Setelah mereka masuk, Brady mengetuk pintu.
“Permisi….Shino nya ada?” Tanya Soo Jung
“ah! Kalian sudah datang! Ayo, masuk!!” ajak Shino dari dalam, kelihatan mukanya muncul di tangga.
Soo Jung dan Brady pun naik ke kamar Shino.
“ini, oleh-olehnya banyak sekali!! Ini sudah kubungkus, ini untuk Soo Jung, ini untuk Brady!” kata Shino sambil memberi sebungkus oleh-oleh yang besar.
“kami buka ya!” kata Brady dan Soo Jung serempak.
Setelah membuka oleh-olehnya, Brady sangat bahagia campur bingung tantenya baru dari Hawaii atau dari mana ya?.. apa ya, isinya??

To Be Continue…

Kamis, 01 Maret 2012

The Dutch House 9


The Dutch House                                         Episode 9
                                                  *Kembali?*
         
          Malam hari, sekitar jam 12 lebih 15 menit, Brady mengigau
“Ah.. tidak… hei..jangan….”
Knock Knock… suara pintu diketuk itu membangunkan Brady
            “mh? Siapa?” tanyanya sambil menguap.
            Brady mendekati pintu kamarnya dan membukanya,.. oh tidak.. wanita itu lagi! Akh! Malangnya kamu Brady..
            “Eh… ah….” Hanya kata kata itu yang dikeluarkan Brady, kakinya gemetaran, ia ingin melawan ketakutannya, tapi.. sia-sia…
            Samar-samar..wanita itu menghilang…tak berbekas….. Brady pun kembali tenang.. tapi, ketenangannya tak lama.. setelah ia ingin menutup pintunya, suara langkah kaki.. ya, langkah kaki yang berat.. Brady siap-siap menyerangnya.. dan ternyata…. Ayahnya!
            “Ah! Ayah.. bila mau ke sini, izin dulu! Aku kaget!” kata Brady
            “Ayah yang harusnya bilang ‘kenapa kamu berisik’…Mama dan ayah mau ke rumah sakit.. kamu ke rumah nenek saja.,” kata ayah sambil mengambil donpetnya
            “ini” ayah memberikan 75 Euro dan beberapa koin. “Wah.. kenapa banyak sekali?” Tanya Brady
            “Mungkin kami disana 2 hari.. tentu saja pulang, lalu mandi dan berangkat lagi..” jelas Ayah
                                              ……………….

            “Brady, kami berangkat ya sayang… rumah nenek kan berlawanan arah ke Rumah sakit..” kata Mama mengingatkan Brady
            “eh? Bukannya Mary di rawat dirumah sakit Déjà vu?” Tanya Brady, katena Rumah sakit Déjà vu dan rumah nenek searah.
            “Mary di pindah, sayang… di rumah sakit Amsterdam Hospital…” kata  Mama mengelus rambut Brady.. ya.. tinggi anak itu memang benar-benar mengalahkan Mamanya.. hampir sama, karena di International High School ada banyak sekali ekstrakulikuler… ada Basket, Taekwondo, Karate, Voli, Footbal, Tari, Musik, Masak,Renang, ah.. banyak sekali, satu siswa, boleh memilih 3 dari sekian banyak ekstra…
            Club disana pun banyak, ada Creative Zone untuk yang suka berkreasi, ada Music Life untuk yang suka musik, ada Water is My Life untuk yang suka berenang, ada Camping Lover untuk yang suka di alam, ada Go Green Team…untuk orang yang berusaha untuk membuat bumi menjadi hijau, club itu sering sekali keluar negeri untuk menanam pohon, untuk pidato, wah enak sekali! Dan..…aduh, 20 lebih!..
            “Vorclad, kau sudah memberinya uang?” Tanya Mama
            “sudah, 75 Euro..” jawab ayah sambil mengangkat barang ke mobil.
            “Hei! Jangan main main ayah… kita disana 5 hari…” kata Mama “Brady, ini tambahannya,  35 Euro..” kata Mama sambil memberi uang
            “eh?! Mama, ini sudah 110 Euro! Banyak sekali!” kata Brady
            “Ya.. ditabung…” jawab Mamanya masuk mobil  bye bye sayang!” Mamanya melambaikan tangan.
            Yah.. lumayan lah.. untuk beli komik yang lucu.. pikir Brady sambil tertawa kecil
            Saat di tengah jalan, ia bertemu 2 temannya, mereka bercanda ria… dan akhirna Brady sampai di rumah neneknya
            “sampai jumpa!” kata Brady sambil melambaikan tangannya

            “Nenek, apakah nenek ada di dalam?” teriak Brady
            “Ah! Brady! Cucuku tersayang! Masuklah..” nenek memeluk Brady
            Ada sebuah foto keluarga di situ, tapi anehnya, foto seorang perempuan tertutup noda hitam, ya darah yang telah lama di situ

            Pada saat malam hari, Brady tidur di ruang bawah. Jam 2 malam, ia terbangun, ingin ke toilet..
            Srek..srek..srek…
            “Eh.. apa tadi? Ah mungkin orang di jalan…tapi, kenapa keras sekali?” Tanya Brady pelan.
            Setelah sampai, lalu *****, ketika ingin keluar, suara ketukan pintu terdengar.
            Knock Knock Knock..
            Eh?! S, siapa itu.. aku takut… kata Brady dalam hati.
            Suara itu tak terdengar lagi, dengan percaya diri, ia membuka pintu dan… Seorang perempuan dengan dahi bercucuran darah bentuknya seperti terkena pedang, pisau atau kapak…
            “Ah….” Brady kembali tak sadarkan diri..

            Brady merasakan dahinya di pijat, ya di pijat oleh nenek tercinta.
            Ah… apakah mataku melihat benda seperti itu? Sial sekali! Ups! Walaupun begitu, itu adalah bakat yang telah diberikan… pikir Brady

To Be Continued