Senin, 12 Maret 2012

The Dutch House 11

The Dutch House                                         Episode 11
                                   Hadiah Yang aneh

            Brady senang campur kaget. Dia binggung, binggung tujuh kepala.
            Kenapa Shino memberiku oleh-oleh seperti ini? Apakah ikut masuk ke oleh-oleh tantenya? Guman Brady
            “Hei! Kenapa hanya melamun? Ayo, Tehnya diminum! Ini the Hawaii..” Seru Shino.
            “umm, Shino, apakah ‘jimat’ ini memang oleh-oleh? Kurasa tidak sengaja masuk ke…” Brady menghentikan kata-katanya karena Soo Jung, dan Shino juga mendapatkannya.
            “Hei! Mulai sekarang, panggil aku Mitsuko! Kan, image-nya jadi seperti anak laki-laki!” jawab Shi, eh, maaf Mitsuko.
            “Terlalu panjang! Bagaimana… kalau Mitsu saja?” usul Soo Jung
            “hei! Pertanyaanku tak kau jawab! Jahat sekali!” Putus Brady
            “Baiklah, Soo Jung bercerita kalau kau bisa melihat… so, aku masukkan jimat itu” jelas Mitsu
            “Ah, apa tak merepotkan?” Tanya Brady
            “tak apa! Aku punya banyak!” jawab Mitsu.
            “Maksudku, apa tak merepotkan untuk hantu….” Jelas Brady
            “oh,..” Muka Mitsu bersemu merah
            “ini dia, camilannya, 9 tusuk Dango, dengan sausnya, dan jeruk…” kata ibu Mitsu.
            “waah! Enak sekali!” puji Soo Jung saat mencicipi Dangonya yang diberi saus.
            “mmm! Segar, manis sekali jeruk ini! Dari mana bu?” Tanya Mitsu
            “itu diberi pamanmu yang baru pulang dari Indonesia, Jeruk Siam namanya, dari Kalimantan” jelas ibunya
            “eh, Ayahku juga baru dari Indonesia, dibelikan pisang, nanas, wih! Buah tropis deh! Murah banget disana!” jelas Soo Jung.
            “Ke rumahmu yuk! Tapi, habsin dulu ya!” Ajak Mitsu.
            Setelah mereka menghabiskan makanan mereka mereka berjalan ke rumah Soo Jung, tak terlalu jauh, sekitar.. 500 meter.

            “Setelah sampai, kalian mau main apa?” Tanya Soo Jung, rumah Soo Jung Besar Sekali, ada ruang main, kolam renang, ah besar!
            “aku ingin makan buah dan renang!” jawab Mitsu dan Brady bersamaan, di Negara 4 musim, memang sulit ditemukan buah, pisang, jambu.. ya sedikit sulit.
            “baiklah, akan kupinjami baju renangku, aku punya 5 baju renang sih!” kata Soo Jung.
            Setelah sampai, mereka memakai baju renang yang benar benar mini, coba bayangkan,celananya saja, diatas lutut lebih! Dan atasannya, seperti miniset.
            “auu, aku malu..” canda Mitsu.
            Ketiganya pun menceburkan diri ke kolam renang yang ukurannya beragam itu, ada yang ¼ meter, ada yang ½ meter, ada yang 1 meter, ada yang 1 ½ meter.
            Soo Jung memilih 1 meter, dan 2 orang, eh anak itu memilih 1 ½ meter.
Ah benar benar hari yang mengenakkan!
            Setelah Berenang, 3 sahabat itu ke kamar mandi, tentunya bergantian, saat Brady Masuk, dia melihat kloset mahal yang sekali pencet di bawah langsung airnya keluar (kloset otomatis), Shower yang dilengkapi kaca buram dan shampoo, sabun, sikat gigi, dan sebagainya, kaca yang bening, bath up yang mewah.

            “Menginap saja! Telpon nenekmu!” kata Soo Jung
            “Maaf, tapi aku harus membantu nenek, kakek akan pulang dari China..” jawab Brady
            “yah.. berarti, aku tak punya teman!” kata Mitsu
            “sudahlah kau kan menginap di rumahku..” kata Soo Jung “Brady, kau bisa memotong jalan lewat perkebunan, kalau kau mau lebih cepat, ini kupinjamkan senter, agar kau bisa tenang”
            “ooh, terima kasih ya! Mudah-mudahan, weekand kita bisa bakar BBQ!” jawab Brady
            Ketiganya pun melambaikan tangan mereka, dan perjalanan menyeramkan Brady dimulai.
            “apakah ini?” Tanya Brady ketika melihat sebuah perkebunan “Ah, tak apa lah, yang penting… ah! Aku lupa jimatku!” Brady gelisah, oleh-olehnya sudah dibawa, tapi, jimatnya tertinggal di rumah Mitsu.
            “hhhhh..” Brady mulai mengambil nafas panjang lalu masuk ke perkebunan itu, Brady menghidupkan senternya lalu berjalan melewati semak-semak liar dan pohon-pohon besar, sepertinya, perkebunan itu tak diurus lagi.
            Angin semilir menambah bulu kuduk Brady berdiri, dia mempercepat langkahnya, ia bertemu seseorang nenek-nenek, “Maaf! Apakah anda tahu jalan ter…” seketika nenek itu hilang.
            Kuharap Tuhan melindungiku.. Brady berlari, ia ingin berlari, tapi kakinya berat, setelah dilihat, sebuah tangan memegangi kakinya, Brady pun menjerit ketakutan, kakinya ditarik, munculah wajah nenek-nenek itu.
            “Kyaaaa!! Tolong aku!!!! Seseorang Tolong aku!!!!!!” teriak Brady, orang orang mulai berdatangan, dan bertanya kepada Brady.
            “ada apa!? Apa yang terjadi?!” teriak seorang pemuda sekitar 17 tahun.
            “t, tangan, tangan… aku…” Brady masih takut, orang-orang pun membawa Brady ke rumah terdekat. Apa yang akan ditanyakan ke Brady ya? Siapa Nenek-nenek itu??
           
            To Be Continued….
           
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar