Kamis, 01 Maret 2012

The Dutch House 9


The Dutch House                                         Episode 9
                                                  *Kembali?*
         
          Malam hari, sekitar jam 12 lebih 15 menit, Brady mengigau
“Ah.. tidak… hei..jangan….”
Knock Knock… suara pintu diketuk itu membangunkan Brady
            “mh? Siapa?” tanyanya sambil menguap.
            Brady mendekati pintu kamarnya dan membukanya,.. oh tidak.. wanita itu lagi! Akh! Malangnya kamu Brady..
            “Eh… ah….” Hanya kata kata itu yang dikeluarkan Brady, kakinya gemetaran, ia ingin melawan ketakutannya, tapi.. sia-sia…
            Samar-samar..wanita itu menghilang…tak berbekas….. Brady pun kembali tenang.. tapi, ketenangannya tak lama.. setelah ia ingin menutup pintunya, suara langkah kaki.. ya, langkah kaki yang berat.. Brady siap-siap menyerangnya.. dan ternyata…. Ayahnya!
            “Ah! Ayah.. bila mau ke sini, izin dulu! Aku kaget!” kata Brady
            “Ayah yang harusnya bilang ‘kenapa kamu berisik’…Mama dan ayah mau ke rumah sakit.. kamu ke rumah nenek saja.,” kata ayah sambil mengambil donpetnya
            “ini” ayah memberikan 75 Euro dan beberapa koin. “Wah.. kenapa banyak sekali?” Tanya Brady
            “Mungkin kami disana 2 hari.. tentu saja pulang, lalu mandi dan berangkat lagi..” jelas Ayah
                                              ……………….

            “Brady, kami berangkat ya sayang… rumah nenek kan berlawanan arah ke Rumah sakit..” kata Mama mengingatkan Brady
            “eh? Bukannya Mary di rawat dirumah sakit Déjà vu?” Tanya Brady, katena Rumah sakit Déjà vu dan rumah nenek searah.
            “Mary di pindah, sayang… di rumah sakit Amsterdam Hospital…” kata  Mama mengelus rambut Brady.. ya.. tinggi anak itu memang benar-benar mengalahkan Mamanya.. hampir sama, karena di International High School ada banyak sekali ekstrakulikuler… ada Basket, Taekwondo, Karate, Voli, Footbal, Tari, Musik, Masak,Renang, ah.. banyak sekali, satu siswa, boleh memilih 3 dari sekian banyak ekstra…
            Club disana pun banyak, ada Creative Zone untuk yang suka berkreasi, ada Music Life untuk yang suka musik, ada Water is My Life untuk yang suka berenang, ada Camping Lover untuk yang suka di alam, ada Go Green Team…untuk orang yang berusaha untuk membuat bumi menjadi hijau, club itu sering sekali keluar negeri untuk menanam pohon, untuk pidato, wah enak sekali! Dan..…aduh, 20 lebih!..
            “Vorclad, kau sudah memberinya uang?” Tanya Mama
            “sudah, 75 Euro..” jawab ayah sambil mengangkat barang ke mobil.
            “Hei! Jangan main main ayah… kita disana 5 hari…” kata Mama “Brady, ini tambahannya,  35 Euro..” kata Mama sambil memberi uang
            “eh?! Mama, ini sudah 110 Euro! Banyak sekali!” kata Brady
            “Ya.. ditabung…” jawab Mamanya masuk mobil  bye bye sayang!” Mamanya melambaikan tangan.
            Yah.. lumayan lah.. untuk beli komik yang lucu.. pikir Brady sambil tertawa kecil
            Saat di tengah jalan, ia bertemu 2 temannya, mereka bercanda ria… dan akhirna Brady sampai di rumah neneknya
            “sampai jumpa!” kata Brady sambil melambaikan tangannya

            “Nenek, apakah nenek ada di dalam?” teriak Brady
            “Ah! Brady! Cucuku tersayang! Masuklah..” nenek memeluk Brady
            Ada sebuah foto keluarga di situ, tapi anehnya, foto seorang perempuan tertutup noda hitam, ya darah yang telah lama di situ

            Pada saat malam hari, Brady tidur di ruang bawah. Jam 2 malam, ia terbangun, ingin ke toilet..
            Srek..srek..srek…
            “Eh.. apa tadi? Ah mungkin orang di jalan…tapi, kenapa keras sekali?” Tanya Brady pelan.
            Setelah sampai, lalu *****, ketika ingin keluar, suara ketukan pintu terdengar.
            Knock Knock Knock..
            Eh?! S, siapa itu.. aku takut… kata Brady dalam hati.
            Suara itu tak terdengar lagi, dengan percaya diri, ia membuka pintu dan… Seorang perempuan dengan dahi bercucuran darah bentuknya seperti terkena pedang, pisau atau kapak…
            “Ah….” Brady kembali tak sadarkan diri..

            Brady merasakan dahinya di pijat, ya di pijat oleh nenek tercinta.
            Ah… apakah mataku melihat benda seperti itu? Sial sekali! Ups! Walaupun begitu, itu adalah bakat yang telah diberikan… pikir Brady

To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar