Senin, 20 Februari 2012

The Dutch House 7

The Dutch House                                         Episode 7
                                    *Teman Baru*

               “Mama! Pokoknya, aku mau sekolah!” Brady merengek.
               “Kamu mau sekolah di Sekolah Favorit atau Sekolah Biasa?
               “Di International High School saja!” katanya acuh sambil bermain Adventure Quest, game kesukaannya (kalau mau main, www.aq.com)
               Besok Minggu, jadi besok dia akan mendaftar
               
                                          HARI MINGGU ITU..
               “Anakku Sayang, kamu masuk di International High School! Aduh.. pintarnya anakku!” kata mamanya bangga.
               “ Ya, ya.. aku tahu mama…” jawab Brady datar “Bagaimana dengan Mary?” Tanya Brady.
               “Kalau sudah sadar…” kata mamanya
                 ♪Ring Ring!♫ bunyi telepon rumah terdengar
                “Brady, angkat teleponnya, please…
                “Baiklah…” kata Brady malas
                 Sembari mengangkat telepon, ia makan
                “Halo, keluarga Wangel… ada yang dibantu?” Tanya Brady “Eh? Rumah Sakit? Mary?” Tanya Brady lagi “hiks, hiks….”
                “Bicaralah, Anakku.. apa yang terjadi dengan Mary?”
                “hiks..hiks… huaaaaa….” Brady Menangis
                “Brady? Kenapa Brady?” Tanya Mama khawatir
                “Mary, hiks, Mary.. hiks..” jawab Brady terbata bata “tenang.. hiks… Operasi Mary, hiks… berhasil.. hiks”..
                “Ya Ampun! Oh! Terima Kasih Tuhan!! Ah.. hiks… Mary.. ayo Brady!” ajak mamanya ke Rumah Sakit
                 Brady Bersiap-siap,dia mengenakan celana jeans, dengan tank top putih yang diberi rompi hitam ber-Renda Merah.
                 Ayah pun Tancap gas ke rumah sakit “Déjà vu”, tempat Mary lahir, tempat Mary sakit, dan sekarang Mary masih ke sana..
                “Pasien yang mana, Ibu?” Tanya seorang suster berkulit putih dan rambutnya sepunggung
                “Mary, Mary Milenlerin Yve Wangel… di kamar 124..” kata ibunya
                “Mari, Ananda Mary telah menunggu” jawab suster itu sambil mengantar mereka
                Dengan cepat Brady langsung membuka pintu kamar nomor 124 itu
                “Mary! Mary! Apakah kau tak apa apa?!” Tanya Brady sembari memeluk Mary.
“Dia… wanita… menakutkan…darah..” kata kata aneh yang terlontar dari Mulut Mary membuat Brady bingung
“Siapa? Siapa, Adik?” Tanya Brady “Putih.. b-baju putih.. se, lutut…Gothic..” kata Mary
Deg! Apa dia itu yang kutemui saat di lorong itu?
“dia tersenyum? Apakah dia tersenyum?” Tanya Brady
“iya.. senyum sedih…senang… jahat…” kata Mary.

Apakah yang kau mau, wahai gadis cantik…Tanya Brady dalam hati.

ESOK HARINYA…

“Ah! Mama! Apakah ini seragamku?” tanyanya sembari melihat jas warna hitam ditambah dengan kemeja lengan panjang dan rok diatas lutut kotak-kotak warna merah, cool kan?
“iya, cepat pakai! Sudah jam 06.25”
“iya mama!”
Setelah Brady siap-siap, menyisir rambut, memakai bedak, dan lain lain.. da jalan kaki ke International High School.

“kamu ya? Anak baru itu?” Tanya seorang guru dengan logat jepangnya yang masih terlihat.
“iya, Perkenalkan, nama saya Brady Bathelie Ryhna Wangel, panggilannya Brady, nona..
“namaku Cho Matsumoto..kau bisa panggil aku nona Cho,  ok.. Brady? Jelas nona Cho.
“baik nona..” kata Brady sambil meninggalkan nona Cho.

Setelah itu, bel berbunyi, dan pelajaran berlangsung, pelajaran pertama adalah sejarah,setelah itu, istirahat.

Saat Istirahat..

“Hei! Kamu kan, anak baru itu?” Tanya seorang anak gadis yang rambutnya dikuncir kuda dan seorang anak gadis putih yang rambutnya pendek seperti laki-laki, tentunya sebaya dengan Brady.
“iya.. siapa kamu?” jawab Brady
“perkenalkan! Namaku Park Soo Jung! Aku dari Pusan, korea selatan, bisa dipanggil Soo Jung!!”
“dan aku, Hoshino Mitsuko! Dari Kyoto, Jepang, panggil saja aku Shino atau Mitsuko!!” sambil menarik tangan Brady dan bersalaman.
“aku Brady Bathelie Ryhna Wangel! Asli dari New York!”
“apa? Bathie Batalie Rina Wagel?” Tanya Soo Jung
“BRADY BATHELIE RYHNA WANGEL! bukan Bathie Batalie Rina Wagel!..” katanya mengoreksi namanya sendiri
“hoi, kau mau ini?” kata Shino menawarkan kotak seperti ya.. Sashimi atau Sushi.. Tamagoyaki atau semacamnya..”mau tidak?” tawarnya lagi
“mau saja!” kata Brady terpaksa agar menghormati kebaikan Shino
“ahhh! Kenapa pedas?! Aduh! Air! Atau apapun!” teriak Brady.
“aku memberinya wasabi… kenapa? Enak ya?” kata Shino remeh..”memangnya pedas?” sampil mencoba wasabinya sedikit (wasabi itu dari daun daunan seperti rempah rempah, rasanya pedas sekali dan berwarna hijau, seperti sambal! Tapi itu sambal khas jepang!)
“ah! Ibu membuatnya terlalu pedas!!!” aduh!! Soo Jung! Ambilkan air!” teriak Shino mirip Brady. Dan hari itu, adalah hari yang tak terlupakan bagi Brady, dan ia melupakan wajah si gadis cantik itu.. =D

To Be Continued…
                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar