Minggu, 29 Januari 2012

The Dutch House 4

The Dutch House                                       Episode 4
                             :.Dia mulai menghantui ..:

              Brady kesepian, dia sendiri dirumah.. untuk menghilangkan rasa sepi, dia mengambil Grummy potato chips, lalu menonton Televisi.
                Krieeeet…. Bunyi gerbang terbuka.
                “Lho, ayah kok, cepat sekali?” pikir Brady.
                Ia pun berlari ke depan, meraih gagang pintu, lalu membuka sambil mengatakan
                “Ayah, kenapa cepat se….” setelah ia tengok, disana hanya ada gerbang yang tertutup berserta tanaman rambat yang memang tak dbersihkan.
                 Pikirannya mulai kacau. Sambil mengambil uang dari celengan berbentuk kalengnya, ia lari ke perumahan ‘Youda’. Perumahan itu memang asri, dan indah.
                  Saat di jalan, dia bertemu seorang kakek yang melihat ke rumahnya, sepertinya, kakek itu, tak tahu kalau Brady baru saja keluar.
                  “Permisi kakek, kakek lihat apa?”Tanya Brady sopan.
                  “Kakek sedang lihat rumah itu”sambil menunjuk rumahnya.
                  Lho… itu kan rumahku..pikir Brady Dalam hati
                  “Memangnya kenapa? Ada yang salah?”Tanya Brady penuh selidik.
                  “tak apa-apa… hanya… masih dihuni?”  kakek itu malah balik bertanya.
                   “ya jelas lah,…kakek malah balik Tanya! Ada apa sih?” Tanya Brady sedikit jengkel
                   “ck,ck,ck…” kakek itu malah berdecak..”kasihan sekali…” kata kata kakek itu membuat Brady kaget.
                   “Lho, lho, kok, kenapa?” Tanya Brady bingung.
                   “dulu disitu, ada pembunuhan… eh, bunuh diri… yang bunuh diri cantik sekali.. sayang…” kata kakek itu
                   Deg! Jantung Brady serasa berhenti berdetak.
                   “ d, di ruang yang mana, kakek?” Tanya Brady takut, takut nanti kalau si cantik, bla bla bla itu bunuh diri di kamarnya.. Dan…ENG ING ENG!                                   
                  “Di ruangan yang mirip kamar… sebelah tangga… yang kiri!
                  Setelah pamit kepada kakek itu, dia berjalan berkeliling sambil
merinding karena takut, Brady merasa ada yang mengikutinya dari belakang….
                 To Be Contineud….


Selasa, 24 Januari 2012

The Dutch House 3


The Dutch House                                   Episode 3
                                                  ~Hilang..~

Pada saat sarapan, Brady memceritakan soal Mary kemarin
            “Mary bertemu seseorang, Mama… aku juga tak tahu siapa namanya…” kata Brady
            “Mungkin teman lamanya atau teman penpalnya… tapi, kalau teman
Penpal, pasti tak tahu mukanya…” Pikir Mamanya. Nyonya Betty Wangel.
            “Mungkin dikirim fotonya juga? Bisa saja, Mama..” pikir Brady.
            Saat sedang makan, tiba-tiba, ada angin dari arah jendela, tapi jendela ditutup, seperti, angin orang yang lari.
            “Angin kurang ajar!” Brady marah kepada angin itu karena rotinya jatuh karena kaget. Tiba-tiba..
            “KYAAAAAAAAAAAAAAAAA!!”. Suara itu jelas suara Mary, tapi.. suaranya seperti ketakutan…
            Dengan mengacuhkan rotinya yang terjatuh, dia berlari menuju tangga dan ke kamar Mary.
            “Mary!! Buka Mary! Ada apa Mary?!” teriakan Brady
            “…” tak ada suara lagi.
             Teriakannya Terdengar Papanya yang masih bersiap-siap ke Kantor.
            “Hey, ini masih pagi, jangan berisik!” kata Ayahnya, Tuan Vorclad Wangel.
            “Ng? kenapa kau menangis, Brady? Ada apa?” Tanya Ayahnya
            “Ayah.… hiks hiks… Mary .. Mary, Mary kenapa yah?” Tanya Brady sambil menangis.
           “Minggir Brady..” lalu Papanya mendobrak pintu.
            Tragisnya, Mary ditemukan tergeletak bersama sebuah pisau yang menancap di dadanya.
           “MARY! BERTAHANLAH MARY!!” kata Mamanya yang menyaksikan hal tersebut.
           “MARY?! MARY! INI AKU! BANGUN MARY!!!” teriak Brady
           “BRADY, KAMI AKAN KE RUMAH SAKIT! KAU TETAP DISINI! TOLONG JUGA IZINKAN AYAH KE KANTOR YA!” kata Ayahnya.
           “I, I, I, Iya Ayah!” jawab Brady dengan terbata bata
            Ayahnya pun berlalu. Suara gerbang tertutup terasa pedih.
           Disela-sela tangis Brady, tak terasa, Suara tawa terdengar sinis, namun Brady tak mendengarkan suara tawa itu.
                  To Be Continued…

Sabtu, 21 Januari 2012

The Dutch House 2

The Dutch House                                             Episode 2

                                        .:Teka Teki dimulai!:.

                Brady takut, sedih, gelisah, cemas, khawatir, semua jadi satu di hatinya.
                “Jangan jangan, Mary… ah jangan berpikir begitu!” katanya dalam hati.
               2 Jam telah menunggu, jadi langsung Brady menyiapkan Jaket hangatnya dari Russia, Topi dari Parisnya, Senter dari Chinanya, dan sepatu Boot hangat dari Singapura (wow..) 
                Tempat Petama yang ia datangi adalah Taman Kota Amsterdam. Disana ada pancuran air, ada bunga-bunga indah, ada danau buatan, ada bangku taman, ada… hei! Ada orang yang duduk di bangku taman itu!
                “Lebih baik kulihat saja” kata Brady pelan. Brady berlari kecil ke bangku taman itu…Dan…
                Seorang anak menoleh kepada Brady,
                “Kakak?! Kok, disini? Nggak ngantuk? Jam 9 malam looo!, Mama nggak marah? Papa pasti nggak khawatir, kakak lagi ngapain disini?” Tanya Mary tak memberikesempatan dirinya untuk bernafas.
                “Seharusnya, aku yang Tanya.. kenapa kau disini?! Kau sudah tahu ini sudah malam! Kenapa tak pulang bodoh?!” bentak Brady
                “Hehehe.. maaf kak, aku keasyikan ngobrol sama dia, jadi lupa pulang deh!” jawab Mary Santai
                “Dia?” Tanya Brady seperti ada orang lain disitu “Dia Siapa?”
                “Ya ampun kak! Orang saja nggak kelihatan, apa lagi kutu?” canda Mary
                “Hei, perkenalkan ka…lho?! Hei!! Dimana kamu!? Kamu pulang?”
                “Siapa, Mary? Teman barumu?” Tanya Brady
                “Ah kakak! Jadi banyak Tanya nih!” ejek adiknya.
                Mereka pun pulang, lalu sesampainya di rumah, Brady membuatkan adiknya susu putih hangat agar dia mengantuk.
                “Ayo! Kakak temani tidur!” ajak Brady. Mary pun mengangguk,
                “Siapa ya? Orang yang Mary sebut tadi?” tanyanya dalam batin.
                Lalu dua saudara perempuan itu terlelap.
               Jam dinding tua dan besar itu berdentang 4 kali. Jarum jarumnya telah menunjuk angka duabelas, bunyi dentangannya disertai suara tangis…
                                 To Be Contineud….

The Dutch House 1

The Dutch House                                    Episode 1


                                      #IRONI DIATAS IRONI#

                   5 Tahun berlalu sejak kasus Brilla, ada keluarga yang pindah ke belanda, dan mencari rumah. Mereka tak punya uang banyak, jadi mereka memilih yang murah. Jadi akhirnya mereka menemukan rumah Brilla. Kata penjaganya, harganya hanya dengan harga 235 Euro. (23.978.888 Rupiah, jangan kaget, ini kenyataan) jadi, mereka membeli rumah dengan kenangan kelam itu.
                    Mereka jual-beli rumah saat mereka Russia, jadi mereka belum tahu, rumah itu bentuknya bagaimana.

                             Saat Mereka tiba di rumah itu,
                    “Mama, katakana kita salah rumah.” Kata adik Brady ketakutan setelah melihat rumah itu.
                    “Kamu Kenapa? Ini rumah kita! Tingkahmu jadi aneh..” kata Mamanya.
                    “Adik, Kau takut ya? Takut…. Tidur sendiri? Ah kau ini! Di Russia kau sombong sekali! Karena berani tidur sendiri! Hahaha!”
                    “Kakak!? Jangan Menghina Orang dong!!” kata Mary, adiknya sambil meninggalkan kakaknya dengan ketus.
                    “Brady! Jangan terlalu menggoda adikmu dengan kejam!” Mamanya menginggatkan.
                    Brady hanya senyum-senyum, lalu,
                     “Hei! Disini butuh pertolongan! Apakah kau ingin membantu?” perkataan ayahnya itu mengagetkan Brady.
                     “Baiklah yah!”, Brady langsung mengangkat barang-barangnya ke kamarnya.
                   
                         6 Jam setelah itu……
                     “Ayah, tadi ayah tahu, kemana Mary?” Tanya Brady gelisah
                     “Lho, dia belum pulang?! Biarlah, nanti kalau lapar pasti dia pulang!” jawab ayahnya seperti tak khawatir apapun.
                     “Mary, maafkan aku… pulanglah..”pinta kakaknya dalam hati.
                                     
                          To Be Continued...

Minggu, 15 Januari 2012

4 Musim

whooo!
4 musim... ya. itulah judul yang cocok untuk gambar ini
sebenarnya... aku sudah dari dulu ingin gambar...
tapi ya gitu..... ^^;; belum cukup ide
apa? ide? oh tentu saja original dari otakku sendiri!
ya, tadi idenya. setelah menggambar "Winter", pikirku " kayaknya tak lengkap tanpa yang lain!"

Selasa, 10 Januari 2012

Sakura dan Melati

Sakura...
Kau Begitu Indah..
dengan warnamu yang tak terlalu mencolok..
kau terlihat sempurna..

Bila..
Sakura dari Jepang..
Ditanah kelahiranku..
ada bunga yang melambangkan Indonesia
Melati..
Baumu yang begitu harum
ditambah dengan warna putihmu...
kau tak kalah sempurna dari Saukra...

Sakura...Jepang
Melati....Indoneisa..
Semua negara memiliki bunga..
yang melambangkan negaranya

Selasa, 03 Januari 2012

Winter

Merry X-Mas and Happy New Year!!
Selamat Natal dan Tahun baru untuk yang merayakannya ya!!!!
maaf.. belakangan ini, aku ta pernah memasukkan postingan lagi.. ^^
dan ini dia!! "Winter" kubuat karena aku ingin sekali ada salju di Indonesia (sangat bermimpi) tapi.. Indonesia kan tropis.. lebih enak tropis ketimbang 4 musim.. buah-buahannya enak/ segar...
idenya.. karena saat Natal pasti musim salju (karena desember), dan aku ingin sekali di Indonesia salju... kugambar gambar ini! sekali lagi.. Selamat Hari Natal dan Tahun Baru!!!