Sabtu, 07 April 2012

The Dutch House 14


The Dutch House                                Episode 14
                            Sekali lagi…

          Hari ini, sudah jam 20.00… saudaraku mulai berkemas untuk pulang, begitu juga Mary, Ayah, dan Mama… tapi mereka akan pulang ke rumah sakit..
            Kupikir, aku sudah sehat…. Pada jam 20.30, kurasakan perutku seperti ditusuk jarum, sakit sekali… Kucoba memanggil nenek, ah… ternyata teriakanku hanya bisa terdengar dihatiku, kucoba lagi, ya… yang berteriak adalah hatiku, aku tak bisa.. karena sakit ini begitu mencekamku…
            Kupaksakan untuk berjalan ke toilet, tapi, begitu keluar kamar, hatiku rasanya tak enak.. kulihat lorong gelap, di ujung lorong itulah toiletnya berada…
            “…..dy?...” suara yang memanggilku terdengar jelas, walaupun putus….
            “..rady?....”, apakah itu nenek? Kutengok kekanan, kekiri.. tak ada seorang pun disitu.
            Karena kutakut, kumasuk lagi, ternyata.. suara itu berasal dari cermin di kamarku, “…rady?....”, suara itu semakin mencekam, dan mencekam, rasa sakitku berganti rasa takut, takut sekali..
            “…Brady….”, suara itu semakin seperti ketakutan, kucoba untuk menutup telingaku, walaupun telah kututup, suara itu tetap terdengar, dan kudengar langkah kaki seseorang yang diseret, pintu kamar dibuka perlahan, aku telah siap dengan mautku…
            “cucuku? Kenapa kau berteriak? Apakah kau sakit?”, aah… itu nenek, kupeluk nenek, dan menjawab “aku takut…”, tapi, ia tak menjawabku sama sekali…
            Nenek membawaku ke ruang keluarga, disana ada kakek, ada saudaraku, Freddy, dan paman, aku dipeluk kakek, mungkin karena sudah lama tak bertemu lagi, ia begitu senang bertemu diriku…
            Tiba-tiba, lampu mati… apakah pesta? Oow… benar! Nenek membawakan sepiring besar jagung bakar, kakek membawakanku  4 batang es krim rasa mangga, itulah kesukaanku… dan Freddy memelukku, aku dan Freddy begitu dekat, lebih dekat dari aku dan Mary.. aku baru ingat, hari ini adalah ulang tahunku… aku sudah berumur 16 tahun sekarang…
            Ketika kubercanda tawa, gorden jendela rumah nenek seperti tertiup angin, kakek berkata “apakah itu kau, Susan?” sambil mendekati gorden
            “ibu, ini Susan! Freddy! Ini Bibi!” nenek dan Freddy langsung mendekat, dan tersenyum.
            Angin itu masuk dan berputar putar, anehnya, kertas, atau apapun tak ikut terbang, hanya kelopak mawar yang berputar mengelilingi ruangan itu
            “n-nenek… a-a-aku….t-takut..” kataku gemetaran karena angin itu mendekatiku.
            Nenek, Freddy, dan Kakek hanya tersenyum, dan angin itu telah tepat di samping telinga kananku, aku sepeti terbawa ke dunia lain, angin itu bernyanyi untukku…
            Entah kenapa aku bisa bilang “Bibi?” dari mulutku, angin itu lalu menghilang… apakah ia yang memanggilku dari cermin?
            Nenek dan Kakek kembali kepadaku, Freddy pun langsung mencairkan suasana, ia pandai bercanda… sejak ia masuk Teater di sekolahnya, apapun ejekan yang masuk ke telinganya seperti tak terdengar, ia pun suka bercanda, tapi yang tak menyinggung hati.
            Ternyata, waktu telah menunjukkan pukul 23.30, sebentar lagi, tengah malam, tapi.. entah kenapa saudaraku datang lagi kemari, ah, mungkin, ini rencana Nenek, Freddy, dan Kakek, termasuk keluargaku, dan 2 sahabatku..
            Sudah pukul 03.00 dini hari, tapi, kami masih bercanda ria, beberapa telah terlelap di kursi, dan di kasur, kasur kamar yang kutempati dipindah ke ruang keluarga, kasurnya memang besar dan empuk sekitar, 2 meter, besar kan?, Mary, Soo Jung, Mitsu, aku, dan, beberapa saudaraku bermain dakon, permainan dari Indonesia, seru sekali! Nenek mempunyai papan dakon 3 dan bijinya banyak sekali, ada biji semangka, ada batu, ada biji labu yang dikeringkan, dan biji sawo, pemberian, anaknya Jane yang selesai bertugas dari Indonesia, Bibi Jane juga memberi 2 buah bola bekel, dan pit-nya, sejenis logam yang dibentuk khusus untuk permainan bola bekel itu.
 sampai jam 05.15, kami terlelap semua… ah, hari ini, adalah hari yang begitu menyenangkan!

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar