Sabtu, 21 Januari 2012

The Dutch House 2

The Dutch House                                             Episode 2

                                        .:Teka Teki dimulai!:.

                Brady takut, sedih, gelisah, cemas, khawatir, semua jadi satu di hatinya.
                “Jangan jangan, Mary… ah jangan berpikir begitu!” katanya dalam hati.
               2 Jam telah menunggu, jadi langsung Brady menyiapkan Jaket hangatnya dari Russia, Topi dari Parisnya, Senter dari Chinanya, dan sepatu Boot hangat dari Singapura (wow..) 
                Tempat Petama yang ia datangi adalah Taman Kota Amsterdam. Disana ada pancuran air, ada bunga-bunga indah, ada danau buatan, ada bangku taman, ada… hei! Ada orang yang duduk di bangku taman itu!
                “Lebih baik kulihat saja” kata Brady pelan. Brady berlari kecil ke bangku taman itu…Dan…
                Seorang anak menoleh kepada Brady,
                “Kakak?! Kok, disini? Nggak ngantuk? Jam 9 malam looo!, Mama nggak marah? Papa pasti nggak khawatir, kakak lagi ngapain disini?” Tanya Mary tak memberikesempatan dirinya untuk bernafas.
                “Seharusnya, aku yang Tanya.. kenapa kau disini?! Kau sudah tahu ini sudah malam! Kenapa tak pulang bodoh?!” bentak Brady
                “Hehehe.. maaf kak, aku keasyikan ngobrol sama dia, jadi lupa pulang deh!” jawab Mary Santai
                “Dia?” Tanya Brady seperti ada orang lain disitu “Dia Siapa?”
                “Ya ampun kak! Orang saja nggak kelihatan, apa lagi kutu?” canda Mary
                “Hei, perkenalkan ka…lho?! Hei!! Dimana kamu!? Kamu pulang?”
                “Siapa, Mary? Teman barumu?” Tanya Brady
                “Ah kakak! Jadi banyak Tanya nih!” ejek adiknya.
                Mereka pun pulang, lalu sesampainya di rumah, Brady membuatkan adiknya susu putih hangat agar dia mengantuk.
                “Ayo! Kakak temani tidur!” ajak Brady. Mary pun mengangguk,
                “Siapa ya? Orang yang Mary sebut tadi?” tanyanya dalam batin.
                Lalu dua saudara perempuan itu terlelap.
               Jam dinding tua dan besar itu berdentang 4 kali. Jarum jarumnya telah menunjuk angka duabelas, bunyi dentangannya disertai suara tangis…
                                 To Be Contineud….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar